Dinkes Aceh Utara Sosialisasikan Penyakit Kulit Menular dan Cara Pencegahannya


Jumat, 01 Agustus 2025 - 23.55 WIB



Aceh Utara - Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya penyakit kulit menular, Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara menggelar sosialisasi tentang jenis-jenis penyakit kulit menular dan langkah-langkah pencegahan yang efektif. Kegiatan ini disampaikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Samsul Bahri, SKM., MKM atas arahan dari Plt Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, S.KM., M.KM. pada Jum'at, 01/08/2025.


Sosialisasi ini dilaksanakan sebagai bagian dari komitmen Dinas Kesehatan dalam mengedukasi masyarakat untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta mencegah penyebaran penyakit kulit menular yang dapat memengaruhi kualitas hidup masyarakat.


Menurut Samsul Bahri, penyakit kulit menular masih menjadi masalah kesehatan yang cukup sering ditemukan di lingkungan padat penduduk seperti pesantren, asrama, sekolah, dan kawasan permukiman dengan sanitasi yang kurang memadai. Penyakit-penyakit seperti scabies (gudik), impetigo, kurap, dan kusta merupakan jenis penyakit kulit yang perlu diwaspadai karena mudah menyebar melalui kontak langsung atau penggunaan barang pribadi bersama seperti handuk, pakaian, dan alas tidur.


“Penyakit kulit seperti scabies disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei yang menimbulkan rasa gatal luar biasa, terutama di malam hari. Sementara impetigo, yang disebabkan oleh infeksi bakteri, umum menyerang anak-anak dan sangat menular. Kurap, infeksi jamur yang menyerang berbagai bagian tubuh, juga menyebar cepat jika kebersihan tidak dijaga. Bahkan, meski kusta sudah jarang, namun kasusnya masih ditemukan di beberapa wilayah,” jelas Samsul Bahri.


Ia menambahkan bahwa pencegahan merupakan langkah kunci dalam memutus rantai penularan penyakit kulit. Masyarakat dihimbau untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, menjaga kebersihan tubuh, tidak berbagi barang-barang pribadi, mencuci tangan secara rutin, serta membersihkan lingkungan tempat tinggal secara berkala. Selain itu, penting untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala seperti gatal berkelanjutan, munculnya bercak pada kulit, lepuhan, atau luka yang tidak kunjung sembuh.


Dinas Kesehatan Aceh Utara juga mendorong peran aktif tokoh masyarakat, kepala desa, guru, dan pengurus pondok pesantren untuk membantu menyebarkan informasi ini ke seluruh lapisan masyarakat, khususnya di daerah dengan risiko penularan tinggi. Pendekatan promotif dan preventif harus terus diperkuat agar masyarakat tidak hanya menunggu sakit, tetapi lebih sadar akan pentingnya pencegahan.


“Kami berharap, dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat lebih memahami pentingnya kebersihan dan kesehatan kulit. Jangan menyepelekan penyakit kulit karena bisa menimbulkan komplikasi serius dan mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan berpotensi menyebabkan stigma sosial jika tidak segera ditangani,” ujar Samsul.


Plt Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, S.KM., M.KM, melalui pesan tertulisnya, mengapresiasi upaya edukasi ini dan menyampaikan komitmen pihaknya dalam terus meningkatkan layanan kesehatan, termasuk deteksi dini dan pengobatan penyakit kulit menular. Ia juga menegaskan bahwa fasilitas kesehatan di Aceh Utara siap melayani pemeriksaan dan pengobatan secara cepat dan tepat.


Dengan meningkatnya kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap penyakit kulit menular, Dinkes Aceh Utara berharap angka penularan dapat ditekan dan masyarakat bisa hidup lebih sehat, nyaman, serta terbebas dari gangguan penyakit kulit yang menular. (ADV)

Bagikan:
KOMENTAR