Aceh Utara — Dalam upaya mencegah penyebaran penyakit kulit yang masih banyak ditemukan di berbagai wilayah, Dinas Kesehatan Aceh Utara kembali menegaskan pentingnya pemukiman yang layak, sehat, dan aman dari risiko penularan penyakit. Hal ini disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, S.KM., M.KM melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Samsul Bahri, SKM., MKM pada Selasa (12/8/2025).
Menurut Samsul Bahri, lingkungan tempat tinggal memiliki peran besar dalam menentukan tingkat kesehatan masyarakat, terutama dalam mencegah penyakit kulit yang bersifat menular maupun tidak menular. Banyak kasus penyakit kulit seperti kurap, scabies (gudik), impetigo, eksim, hingga kusta, kerap muncul di lingkungan padat penduduk yang kurang terjaga kebersihannya.
“Pemukiman yang padat, lembap, tidak memiliki ventilasi baik, serta kurang sanitasi, merupakan tempat yang ideal bagi jamur, bakteri, dan parasit penyebab penyakit kulit untuk berkembang,” ujarnya.
Berikut Ciri-Ciri Pemukiman yang Layak dan Sehat
Dinas Kesehatan Aceh Utara merinci beberapa ciri pemukiman yang tergolong layak dan aman dari penyebaran penyakit kulit. Di antaranya adalah:
1. Ketersediaan Air Bersih
Air bersih menjadi faktor utama dalam menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan. Warga perlu memastikan bahwa air yang digunakan untuk mandi, mencuci pakaian, dan keperluan lainnya bebas dari kontaminasi.
2. Ventilasi yang Cukup
Udara yang mengalir dengan baik di dalam rumah membantu menjaga kelembapan tetap normal dan mencegah tumbuhnya jamur pada dinding maupun pakaian.
3. Sanitasi yang Baik
Adanya fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus) yang bersih, saluran pembuangan limbah, serta tempat sampah yang tertutup dan teratur dibersihkan sangat penting untuk mencegah penyakit kulit dan penyakit lain.
4. Kebersihan Lingkungan
Kebiasaan menjaga kebersihan lingkungan seperti tidak menggantung pakaian basah terlalu lama di dalam rumah, rajin membersihkan tempat tidur, dan menghindari penumpukan barang-barang yang berpotensi menjadi sarang tungau dan jamur perlu terus ditingkatkan.
5. Kepadatan Hunian
Pemukiman yang terlalu padat memudahkan penyebaran penyakit kulit menular akibat kontak langsung maupun pemakaian barang bersama seperti handuk, pakaian, atau alas tidur.
Edukasi dan Pencegahan
Dalam kesempatan tersebut, Dinas Kesehatan juga menekankan pentingnya edukasi berkelanjutan kepada masyarakat mengenai cara pencegahan penyakit kulit. Penyuluhan langsung ke pemukiman padat dan sekolah-sekolah terus digencarkan.
Samsul Bahri menjelaskan bahwa masyarakat perlu dikenalkan dengan gejala awal penyakit kulit agar segera mendapatkan penanganan medis yang tepat. Misalnya, bercak gatal dan bersisik yang melingkar bisa jadi indikasi kurap, sementara gatal hebat di malam hari bisa menjadi tanda scabies.
“Penyakit kulit seperti kurap atau gudik bisa menular sangat cepat jika tidak segera diobati. Edukasi mengenai pentingnya tidak berbagi pakaian atau handuk dan segera berobat ke puskesmas merupakan langkah sederhana tapi sangat efektif,” ungkapnya.
Dinas Kesehatan Aceh Utara juga menggandeng lintas sektor seperti Dinas Perumahan, Dinas Lingkungan Hidup, hingga pihak kecamatan dan gampong, guna meningkatkan kesadaran dan tindakan kolektif untuk menciptakan lingkungan tempat tinggal yang sehat.
Selain itu, program pemeriksaan gratis dan pemberian salep atau obat anti jamur dan anti parasit juga telah dilaksanakan di beberapa kawasan yang tergolong rawan.
Melalui sosialisasi ini, Dinas Kesehatan Aceh Utara berharap masyarakat lebih sadar akan pentingnya menciptakan pemukiman yang layak tidak hanya dari segi infrastruktur, tetapi juga dari sisi kebersihan dan kesehatan.
“Sehat tidak hanya soal tidak sakit, tapi juga soal lingkungan yang mendukung. Mari kita ciptakan rumah dan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman agar terhindar dari penyakit kulit yang bisa mengganggu produktivitas dan kenyamanan hidup,” pungkas Samsul Bahri.
Dinas Kesehatan juga membuka layanan pengaduan serta konsultasi kesehatan kulit di puskesmas terdekat, dan mengimbau masyarakat untuk tidak menyepelekan gejala-gejala awal pada kulit.
Dengan sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, pemukiman yang layak dan bebas dari penyakit kulit bukanlah impian semata, melainkan kenyataan yang dapat diwujudkan bersama.(ADV)