Aceh Utara - Pemerintah Desa Buket Hagu bersama masyarakat gampong setempat menyalurkan bantuan kepada korban musibah banjir sejak dua hari banjir melanda di wilayah Kabupaten Aceh Utara.
Media KabarSATU.Info, mengabarkan secara langsung pada Sabtu (29/12/2025), jajaran Pemerintah Desa Buket Hagu terlihat mengirimkan bantuan berupa ratusan air mineral kemasan gelas merk TOYOQU milik Bumdes setempat. Pihaknya juga mengirimkan satu truck pakaian, 1 truck sembako, makanan siap saji, dan beberapa kebutuhan lainnya.
"Ini merupakan bentuk kepedulian kami kepada korban musibah banjir. Bantuan ini bersumber dari Bumdes Buket Hagu, UD Tiga Putri, dan masyarakat Bantuan ini langsung kita salurkan kepada para pengungsi musibah banjir," demikian dikatakan Kepala Desa Buket Hagu, Samsul Arifin.
Adapun beberapa titik lokasi yang dikirim bantuan yaitu Posko di Desa Alue Leuhob kecamatan Cot Girek, desa Babussalam kecamatan Baktiya, dan Posko pengungsian di Desa Langkahan.
Sebagai desa tetangga yang lebih dekat dengan desa terdampak musibah banjir, lebih lanjut Samsul mengatakan dirinya bersama masyarakat Buket Hagu ikut berduka dan merasa terpanggil untuk membantu masyarakat korban banjir.
"Kami melihat sendiri korban kehilangan semuanya dan sangat membutuhkan bantuan dan uluran tangan kami, maka dari itu kami bergerak cepat mengirimkan armada untuk membawa bantuan sampai ke titik lokasi pengungsian," ujar Samsul. Bantuan tersebut disalurkannya sedikit terlambat karena akses jalan penghubung menuju lokasi terputus total sehingga pihaknya putar jalan yang sedikit jauh dari desa menuju lokasi posko penanganan banjir.
Diberitakan, berdasarkan data terbaru Posko Informasi Bencana Banjir Kabupaten Aceh Utara hingga Selasa, 2 Desember 2025 pukul 18.00 WIB, menunjukkan lonjakan signifikan pada korban jiwa. Sebanyak 112 orang dilaporkan meninggal dunia, menjadikan bencana ini sebagai salah satu banjir paling mematikan dalam sejarah Aceh Utara.
Selain korban meninggal, 118 warga masih dinyatakan hilang. Tim pencarian dari BPBD, TNI, Polri, relawan, dan unsur masyarakat terus melakukan operasi di lokasi-lokasi yang sulit diakses dan masih tergenang banjir.
Banjir yang melanda sejak 22 November tersebut memukul kehidupan warga di berbagai kecamatan. Total 56.638 kepala keluarga (163.985 jiwa) terdampak langsung, sementara 34.506 KK (115.018 jiwa) terpaksa mengungsi ke 447 titik pengungsian.
BPBD Aceh Utara juga mencatat 192 warga mengalami luka-luka, terdiri dari 298 orang dewasa dan 55 balita yang membutuhkan penanganan cepat. Selain itu, 54 penyandang disabilitas turut terdampak dan mendapat perhatian khusus di posko-posko pengungsian.
Kerusakan pada permukiman warga semakin memperburuk situasi. Sedikitnya 34.526 rumah terendam banjir, sementara data rumah rusak berat masih dalam proses verifikasi.
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara menegaskan bahwa prioritas penanganan saat ini ialah pencarian korban hilang, pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, dan percepatan pembukaan akses ke desa-desa yang terisolasi. Distribusi logistik terus ditingkatkan mengingat sejumlah wilayah masih terputus akibat tingginya permukaan air.(Paseesatu/KS)


