ACEH UTARA - Menanggapi masalah banjir yang terus-menerus melanda Aceh Utara, Pemerintah Aceh Utara Meminta kepada Pemerintah Provinsi Aceh Untuk segera menegur Bupati Benermeriah dan Bupati Gayo Lues.
"Pemerintah Aceh Harus berani tegur Bupati Bener Meriah dan Gayo Lues terkait pembiaran perusakan hutan sehingga Aceh Utara tiap tahunnya menerima kiriman air ke Hilir, sementara kapasitas tampung sungai Aceh utara sangat terbatas daya tampungnya", hal tersebut disampaikan langsung oleh Ka.bag Humas Aceh Utara, Hamdani. M.Sos.
"Kami disini selalu dihantui arus deras dikawasan DAS sungai dan Pemukiman penduduk, hampir 20 Kecamatan setiap tahunnya terimbas banjir," Ungkap Hamdani.
Lanjutnya, Forkopimda disana harus serius dan merasa prihatin dengan kondisi masyarakat kami di Aceh Utara sebagai penerima banjir kiriman, diakui atau tidak diakui inilah fakta yang terjadi di Lapangan, kami heran terkadang disini tidak hujan tapi kenapa kok sungai bisa meluap, inilah air kiriman dari Kabupaten tetengga, Tegas Hamdani.
Sementara itu Nuraini Maida anggota DPRA Aceh utara- Lhokseumawe, dalam sebuah dialog dengan Kabag Humas Aceh Utara Hamadani, M. Sos di Lhokseumawe 14/01 merespon positif tentang keluhan masyarakat Aceh Utara yang membutuhkan pengerukan sungai sungai dan perbaikan tanggul yang rusak akibat banjir 2020-2022.
"kita sudah sampaikan ke pimpinan DPRA untuk bisa digunakan dana bantuan tanggap darurat 2022 Ungkap politisi Partai Golkar tersebut, lebih lanjut Nuraini Maida juga menekankan bahwa hal ini penting dilakukan dan fokus perbaikan tanggul yang rusak meliputi sungai Krueng Pase, Krueng Pirak, Krueng Keurtoe, dan Krueng Peutoe. (Azhar).
