Program yang Ditawarkan Arisandi Kurang Tepat Sasaran


Minggu, 06 Mei 2018 - 09.57 WIB


Sosialisasi Tata Kelola Gampong yang digelar CV. Arisandi
LHOKSUKON - Program pengadaan paket perlengkapan alat kantor gampong yang disosialisasikan CV. Arisandi dinilai kurang tepat sasaran. Pasalnya, gampong di dalam kabupaten Aceh Utara belum membutuhkan perlengkapan tersebut.


"Kami rasa program yang mereka tawarkan belum sangat dibutuhkan oleh gampong. Yang kami butuhkan adalah program pemberdayaan ekonomi masyarakat," demikian dikatakan salah seorang Keuchik Trieng Pantang, Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, Hasanuddin, S.Hi, kepada KabarSATU.info, Minggu (6/5).


Hasan menyebutkan, salah satu program paket buku untuk taman bacaan tersebut belum tepat sasaran. Karena, Aceh hari ini khususnya Aceh Utara dominan masyarakat kurang minat membaca. Selain itu, di tingkat gampong juga belum ada gedung atau rumah baca sebagai media belajar.


"Masyarakat sekarang hampir keseluruhnya memegang handphone android. Masyarakat bisa mengunduh di internet apa-apa yang dibutuhkan," ujarnya.


Dalam hal ini, pemkab Aceh Utara jangan tergopoh-gopoh mengambil keputusan atau mem-Perbupkan sesuatu program yang dinilai belum dibutuhkan oleh masyarakat.


Sebagaimana diketahui, sejumlah Keuchik (Kepala Desa) yang meliputi dari 12 kecamatan di Kabupaten Aceh Utara mengikuti sosialisasi tata kelola Administrasi Pemerintahan Desa yang diselenggarakan oleh CV. Arisandi.


Manajer CV. Arisandi Aceh Utara, Sapiah Evi AR kepada sejumlah wartawan mengatakan, kegiatan sosialisasi langsung dengan Kepala desa dalam produk tata kelola Administrasi pemerintahan desa. Menurutnya, ini akan bermanfaat dan mempermudah Kepala desa dalam memberikan laporan serentak, seragam berbasis aplikasi.


Sapiah Evi menambahkan, setelah nantinya melaksanakan sosialisasi ke desa-desa, pihaknya akan melakukan pemberian barang-barang yang memang sesuai dengan permintaan desa, yang dibutuhkan oleh Kepala desa terutama papan monografi berbasis aplikasi.


"Sesudah itu, ada buku petunjuk tata kelola manajemen pemerintahan desa juga lengkap dengan perpustakaannya. Itu terserah kepala desa, apakah Kepala desa meminta itu kitab atau jenis-jenis buku yang lain. Kita sesuaikan dengan tupoksinya," jelas Sapiah Evi.


Sapiah mengatakan, setelah barang-barang tersebut diberikan, pihaknya akan menggelar bimbingan teknis (bimtek) sesuai arahan pemerintah daerah setempat. Apakah nanti bimtek dilakukan di kabupaten atau di tiga titik, itu belum bisa bicara Sekarang.


"Bimtek ini kita gelar untuk kepala desa dan biasanya biaya dianggarkan dari dana desa. Untuk per individu Rp 5 juta dan dalam satu desa ada tiga peserta maka Rp 15 juta. Misalnya diikuti oleh geusyik, sekretaris dan operator. Dan operator ini nantinya kita didik untuk mengoperasikan aplikasinya, kita harapkan operator desa setidaknya lulusan sarjana. Kita didik operator ini selama 1 tahun dan dalam update data kita bina terus selama  6 bulan. Setelah data itu terinput, barulah kita tanya pada desa itu dan pemda setempat apakah desa yang dimaksud sudah bisa kita on-kan. Kalau sudah on, oke. Nanti pemerintah desa yang mengatur waktunya," terang Sapiah.


Bimtek tersebut, sambungnya, akan berlangsung selama 4 hari dan akan diberikan berbagai fasilitas. Sementara dananya bisa diserahkan ke CV Arisandi setelah dana desa cair dari desa yang bersangkutan. Alhamdulillah saat memasuki ke Kabupaten Aceh Utara CV Arisandi mendapatkan Wellcome dari pemda untuk menggelar sosialisasi tata kelola Administrasi Pemerintahan Desa ini.(Jam/sa)
Bagikan:
KOMENTAR