PIDIE- Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Aneuk Nanggroe (AMAN) mengecam keras atas kejadian pembantaian terhadap warga etnis rohingya di Rakhine Myanmar.
"Dunia mestinya bersuara mengecam kekerasan yang dialami warga Rohingya. Sebab sikap diam berarti turut berkontribusi terhadap kekerasan yang sedang terjadi dari hari ke hari yang semakin menggila," sebut Rachmad Irfan,ST, Sekretaris Jenderal AMAN.
Menurut dia, semua orang yang berpaling dari genosida yang dilakukan di bawah tabir demokrasi juga merupakan bagian dari pembantaian ini, Maka dari itu merupakan kewajiban dunia untuk menyelesaikan persoalan tersebut, terlebih lagi bagi Umat Islam di seluruh Dunia.
Dia menambahkan, masyarakat internasional perlu menuntut Aung San Suu Kyi dan pemerintah sipilnya menghentikan operasi pembersihan ini dan mengizinkan petugas kemanusiaan, jurnalis dan peneliti ke wilayah ini untuk menilai situasi dan meminta mereka yang melakukan pelanggaran dapat bertanggung jawab.
Etnis Rohingya Myanmar sudah berpuluh tahun mengalami penganiayaan. Mereka kerap digambarkan sebagai entnis minoritas paling teraniaya di dunia. Kekerasan terhadap etnis Rohingya terjadi karena pemerintah Myanmar enggan mengakui mereka sebagai warganya,.
"Penderitaan etnis Rohingnya adalah penderitaan kita ummat Islam di seluruh dunia, semoga semua akan berakhir dengan baik,"kata Rachmad Irfan,ST. (Kingli)
