SIGLI - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jaringan Aspirasi Rakyat Aceh (JARA) mengamati bahwa selama beberapa bulan terakhir ini di Kabupaten Pidie Langkanya gas 3 kg.
"Setelah kami menerima dan mengamati langsung di lapangan terkait langka dan tinggi nya harga gas 3 kg yang sangat di butuhkan rakyat miskin apa lagi menjelang lebaran seperti ini, maka itu kami mendesak Bupati Pidie (ABUSYIK ) untuk segera melakukan SIDAK pasar dan pangkalan gas untuk menstabilkan harga gas kembali," sebut Ketua DPP LSM JARA Iskandar Ar.Rahman.
Maka itu pihaknya meminta Abusyik sapaan akrab Bupati Pidie harus segera mengambil sikap terkait harga gas melambung.
"Kami juga meminta abusyik untuk tidak segan-segan mencabut izin operasional pangkalan gas yg mencekek rakyat, LSM JARA bersama masyarakat miskin pengguna gas mendukung penuh jika kebijakan ini di jalankan bupati pilihan rakyat," tegas Iskandar Ar.Rahman
Kendati adapun data Laporan yang di dapatkan dari masyarakat maupun pengurus kecamatan ,seperti kecamatan Tangse, Manee ,Geumpang harga gas 3 kg mencapai Rp 35.000 ribu pertabung, bukah hanya mahal harga nya tetapi gas juga langka di kawasan itu
Sedangkan laporan yang di dapatnya juga bahwa di Kecamatan Indra Jaya , Peukan Baro harga gas 3 kg mencapai Rp 27.000 ribu rupiah pertabung, begitu juga di Kecamtan Grong-Grong Rp 35.000 ribu pertabung namun langka hanya ada sebagian pengencer, di Kecamatan Glumpang Baro , Glumpang Tiga harganya Rp 28.000 ribu tidak ada barang.
Kondisi masyarakat yang sudah susah semakin terpuruk oleh ulah para spekulan yang mencari keuntungan di atas penderitaan masyarakat kecil , lebaran tak hanya melambungnya harga gas elpiji 3 Kg di tingkat pengecer mencapai Rp 35.000 ribu per tabung.
"Kenaikan jelang lebaran tahun ini paling tinggi. Kami beli gas elpiji isi ulang ukuran 3 Kg di warung di harga Rp 35 ribu. Selama ini hanya Rp 18 ribu kalaupun ada kelangkaan harga paling tinggi Rp 27 ribu,'' keluh Maulina warga Kecamatan mutiara.
Menurut Maulina , harga yang selangit tersebut, tentunya sangat memberatkan yang tentunya meresahkan warga.
Khususnya warga berpenghasilan pas-pasan, padahal gas elpiji 3 Kg merupakan gas yang disubsidi pemerintah yang sasarannya warga miskin.
Saat ini harganya malah dipermainkan oleh spekulan dan pihak-pihak yang mencari keuntungan pribadi.
''Sementara kebutuhan masyarakat akan gas elpiji menjelang lebaran meningkat karena warga umumnya disibukkan memasak kue dan panganan lainnya untuk lebaran. Walau harga gas mahal warga terpaksa tetap membeli karena memang lagi dibutuhkan,'' ungkap maulina. (Kingli)