![]() |
Foto internet |
PIDIE JAYA - Kemarau panjang yang melanda kawasan Kabupaten Pidie Jaya, Aceh sejak beberapa bulan terakhir, mengakibatkan keringnya lahan pertanian sawah di sejumlah lokasi di Kabupaten tersebut.
Dimana jika dilihat sebagian besar lahan pertanian sawah saat ini sedang memasuki musim tanam, namun membuat para petani khawatir karena persediaan air di sawah yang semakin menipis.
Bahkan sebagian lahan yang sudah di olah tak dapat di tanami padi karena tanahnya kering keronta, usaha untuk mengaliri air pun tak bisa di lakukan karena tak adanya air di saluran irigasi di sejumlah titik lokasi persawahan di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.
Namun untuk mengantisipasi gagalnya panen, Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya melalui Dinas Pertanian dan Pangan setempat telah melakukan pemberian 20 unit pompa air kepada petani yang membutuhkan.
Hal tersebut di sampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Pidie Jaya, Muzakkir, 20 unit pompa air di berikan untuk petani yang ada potensi sumber air yang bisa di aliri dengan pompa.
"Hampir setiap hari selama ini saya terus kelapangan untuk memantau kondisi petani, sebagian petani masih ada air nya, sedangkan petani yang mulai kering dan adanya sumber air kita berikan pompa air," ujarnya.
Selain itu, sebagian petani juga di sarankan untuk menggali sumur tradisional atau sumur bor agar tak terjadi kekeringan yang bisa berakibat matinya tanaman padi.
"Saat ini kami terus berusaha semampu kami, seperti pemberian pompa air dan normalisasi saluran air, kita bahkan saat ini sedang berusaha untuk meminta bantuan dinas provinsi agar memberikan pinjaman pompa air yang akan kita berikan kepada petani." Terang Muzakir.
Menurut Muzakir, saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan jumlah area sawah yang alami kekeringan dan lahan yang tak ada nya sumber air serta lahan yang tak di tanami padi pada tanam kali ini.
Selain itu juga mendata lahan yang sudah di tanami padi, sehingga tak terjadi gagal panen di musim tanam kali ini.(pangwa)