Para mukim wilayah tengah Aceh Utara sampaikan keluhan petani pada Bupati


Jumat, 16 September 2022 - 09.40 WIB



Lhoksukon - PJ Bupati Aceh Utara Azwardi,AP., M.Si gelar rapat bersama para camat dan Imum ygmukim di 9 kecamatan yang terkendala tidak mendapatkan distribusi air Krueng Pasee, sehingga 9 ribu haktar terancam gagal tanam padi, Kamis (14/9/2022).


Rapat yang menampung keluahan masyarakat   digelar di aula kantor Camat Nibong Aceh Utara, diikuti Para imum Mukim Kecamatan Nibong, Meurah Mulia, Samudera, Tanah Pasir, Syamtalira Aron, Tanah Luas, Matang Kuli dan Blang Mangat Kota Lhokseumawe


Camat Nibing Rizki Hanafiah sebagai moderator  memberi kesempatan menyampaikan usul saran kepada para Imum mukim melalui ketua Forum  Aceh Utara, Abdul Hanan menyampaikan seputar keluhan masyarakat tidak bisa mengolah sawah akibat lamban pengerjaan bendungan krung Pase sehingga nasib para petani harus segera dicari solusi tepat dan tepat 


PJ Bupati Aceh Utara Azwardi, dalam sambutannya di hadapan para camat, Muspika Nibong para imum mukim mengajak untuk mencari solusi bersama.


"Hari ini kami sangat berbahagia bisa bertemu dengan para imum mukim dalam kawasan aliran   krung pase, pertemuan ini dinilai sangat penting mengingat ancaman kerawanan pangan bagi masyarakat sembilan Kecamatan di wilayah tengah Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe


"Persoalan atau kendala mari kita bahas bersama, selama kami bertugas disini telah kami petakan lokasi krung pase dan suplai air ke sayap kiri dan kanan, bahkan kami telah pernah meninjau langsung ke bendungan yang sedang direnovasi oleh perusahaan Jawa Timur," katanya.


"Kami sangat sependapat dengan keinginan  masyrkt bagaimana caranya agar bisa turun kesawah artinya harus bisa dialiri air secukupnya,"


Mukim kota Lhokseumawe Tgk Abdul Hanid juga memaparkan ada 6 Gampong sudah khanduri blang di kecamatan Blang Mangat namun belum ada air, ini persoalan bagi petani di sana, dia memohon agar ada solusi.


Kapolsek Nibong Iptu muslim, dari awal pihak perusahaan berjanji akan diupayakan bisa suplai air ke saluran pengalih namun sampai juli blm  direalisasi, solusi harus buka kanal sayap kiri dan kanan, tentunya harus pasang pintu supaya tidak melimpah dan banjir.


Pihak perusahaan melalui Kabag Humas Surya, dia berjanji bulan Oktober mendatang bisa suplay air ke sayap kiri dan kanan, selama ini katanya sering banjir sehingga terkendala dalam bekerja.


Sementara para Mukim tampak kurang yakin bahwa oktober akan mampu disuplay air kesawah petani, forum tersebut ditutup dengan bersepakat akan duduk rapat lagi pada minggu depan, sehingga dapat terpecahkan masalah yang dihadapi ribuan petani di sembilan Kecamatan.***

Bagikan:
KOMENTAR