Depan Sekolah MIN Ulee Glee Jadi Terminal Bongkar Muat, Diduga Seperti Ada Pembiaran Oleh Pemerintah


Jumat, 22 April 2022 - 17.55 WIB


PIDIE JAYA - Karena area di depan sekolah mandrasah ibtidaiyah negeri (MIN) Bandar Dua Ulee Glee, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, kerap di jadikan sebagai lahan tempat bongkar muat barang dari truck, sehingga membuat fasilitas umum lainnya terganggu selama ini.


"Ini sudah terjadi sangat lama dengan kondisi di depan sekolah sangat sembraut, apalagi dengan kondisi sekolah aktif sehingga membuat jalur lalu lintas macet di jam pulang sekolah serta masuk sekolah pagi," ujar Kakanmenag Pidie Jaya, Ahmad Yani, Jumat (22/04/2022) kepada kabarsatu.info.


Dia katakan, bahwa kondisi Kecamatan Bandar Dua Ulee Glee,Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, saat ini kondisi nya sangat sembraut, sehingga terkesan se akan-akan tak ada nya yang peduli dengan terjadi nya hal seperti itu membuat Bandar Dua Ulee Glee menjadi tak indah di pandang mata.


"Maka itu kita berharap kepada pemerintah setempat yaitu dinas terkait atau pihak kecamatan harus mengambil sikap dengan menyediakan lokasi-lokasi strategis untuk terminal bongkar muat, jangan di jadikan area sekolah min menjadi terminal, sehingga jangan terkesan pasar Ulee Glee sembraut," pinta Ahmad Yani.


Dengan Kondisi Kecamatan Bandar Dua Ulee Gle semerawut sudah cukup lama membuat masyarakat resah terutama siswa SMP dan MI serta juga wali murid saat menjemput dan mengantar anak nya, lokasi parkir dan bongkar muat di duga seperti adanya pembiaran oleh pemerintah kecamatan selama ini.


Sementara itu, Iqbal sebagai Aria pasar Kecamatan Bandar Dua Ulee Glee membenarkan persoalan tersebut dengan kondisi saat ini sangat sembraut dan ada nya bongkar muat di depan sekolah min yang sudah lama berlangsung.


Kondisi itu menurut dia, di sebabkan karena di kecamatan Bandar Dua Ulee Glee, Pidie Jaya, belum ada nya tersedia tempat atau lahan untuk terminal bongkar muat, sehingga terjadi di mana-mana bongkar muat nya. 


"Kadang ada juga yang bongkar muat di samping masjid yaitu dilahan doorsmer, tetapi kebanyakan mereka bongkar muat di pinggir jalan nasional Medan-Banda Aceh yaitu depan sekolah MIN, ini di sebabkan tak adanya lahan strategis yang di sediakan oleh pemerintah, sehingga terjadi nya bongkar muat barang di asal tempat," terang Iqbal.


Sementara itu, Dahlan, Kepala Dinas Perhubungan Pidie Jaya menyatakan bahwa hampir semua Kecamatan di Kabupaten Pidie Jaya tak memiliki area lahan terminal untuk di jadikan tempat bongkar muat barang selama ini, sehingga membuat dirinya khawalah dalam mengatur pasar supaya tidak terganggu nya aktivitas umum lainnya.


" Tak ada anggaran APBK maka nya tak ada terminal bongkar muat, semua tak ada terminal di Pidie Jaya, maka nya nanti habis lebaran kita rencana mau buat forum, memang benar selama ini terjadi bongkar muat di depan sekolah min di Ulee Glee," akui Dahlan.


Maka itu dia berharap supaya pemerintah menyediakan tanah untuk di jadikan tempat bongkar muat barang dari truck, agar tak terjadinya sembarut di pusat-pusat pasar seperti terjadinya di Bandar Dua Ulee Glee saat ini.


"Ini terjadi karena akibat pemerintah tak menyediakan lahan khusus untuk membongkar muat, jadi kita akan koordinasi kedepan bagaimana pun pemerintah itu harus memikirkan dana untuk membeli tanah atau lahan kedepan," jelas Dahlan. (***).
Bagikan:
KOMENTAR