Unik, Cara Babinsa TNI Bantu Ekonomi Masyarakat Ajarkan Ternak Maggot


Senin, 25 Oktober 2021 - 09.12 WIB



ACEH UTARA - Mendengar kata Maggot, mungkin sudah tidak asing lagi, sebab saat ini, maggot merupakan salah satu ulat yang punya banyak manfaat. Karena selain berguna bagi lingkungan, ulat maggot juga dapat bernilai ekonomis.


Jenis ulat yang dimaksud adalah "Maggot" atau ulat Black Soldier Fly (BSF/lalat tentara hitam), kini tengah populer di Indonesia. Maggot merupakan jenis ulat yang bisa mengurai sampah organik. Bahkan maggot dewasa bisa dijadikan pakan ternak. 


Maggot juga menjadi makanan kesukaan beberapa hewan ternak seperti ayam, bebek, unggas, ikan, bahkan  burung.


Untuk itu, Serda Samsudin Babinsa Koramil 29/Lkh Kodim 0103/Aceh Utara menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat dalam cara mengurangi sampah-sampah rumah tangga.


Serda Samsudin, menularkan pengetahuannya tentang budi daya Maggot Black Soldier Fly (BSF) atau Lalat Tentara Hitam untuk warga di Desa Tanjong Dalam Selatan, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, Minggu, (24/10/2021).


Pelatihan antusias diikuti peserta dari masyarakat Aceh Utara dan Aceh Timur, Namun demikian pelaksanaannya tetap menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak.

  

Serda samsudin menjelaskan, pelatihan ini merupakan salah satu upaya selain untuk menjadi usaha mandiri pendapatan keluarga, juga dapat mengurangi sampah organik yang berasal dari rumah tangga.


Dihadapan para peserta, Babinsa ini menguraikan bahwa untuk tahap persiapan pembudidayaan maggot adalah pembuatan kandang maggot yang meliputi kandang budi daya dan kandang kawin.


Bahan pembuatan kandang maggot adalah kayu atau bambu, lalu ditata dan dihias sedemikian rupa. 


"Setelah kandang selesai dibangun, larva-larva maggot ditempatkan di kandang budi daya,” terangnya.


Menurut Samsudin, makanan maggot adalah sampah organik atau sampah dapur yang didapatkan dari rumah-rumah warga di seputaran budi daya Maggot.


Kemudian seluruh sampah yang dikumpulkan dicacah hingga halus untuk mempermudah maggot mencerna makanannya.


Selama fase maggot, makanan harus disediakan setiap hari. Pada fase pertumbuhannya, larva akan berubah menjadi pupa. 


Pupa ini dikumpulkan dan diletakkan pada kandang kawin yang telah disediakan hingga pupa menetas menjadi lalat BSF yang kemudian akan kawin dan bertelur.


Telur-telur lalat dikumpulkan di kandang budi daya hingga menetas menjadi Maggot dan kemudian diproses seperti tahap awal pembudidayaan.


Dijelaskannya, pembudidayaan maggot diharapkan dapat berkembang menjadi sebuah usaha yang kemudian akan dikelola oleh pemuda-pemuda di Gampong Tanjung Dalam Selatan ini di kemudian hari.


Karena selain mendapatkan ilmu baru mengenai pembudidayaan Maggot, pemuda-pemuda setempat dapat belajar untuk mengelola sebuah kewirausahaan dengan lebih baik.


"Selain budi daya maggot, masyarakat juga bisa belajar tentang budi daya ikan lele dengan sistem Bioflok yang akan diajarkan oleh Serda Samsudin di lokasi peternakan ini," tutupnya.(rilis).

Bagikan:
KOMENTAR