SURABAYA – Aksi para Wartawan se-jatim gedung DPRD jatim menuai simpati dari masyarakat dan berjalan tertib. Selasa (3/7/2018). Tuntutan yang di lontarkan ratusan wartawan dari berbagai daerah Jawa Timur dalam aksi tersebut adalah meminta Ketua Dewan Pers agar turun tahta. Karena dianggap kinerja ketua dan para pengurus Dewan Pers tidak berfungsi semestinya.
Para peserta aksi yang di wakili oleh beberapa lembaga Pers dan perusahaan Pers yang ada di Jawa Timur khususnya Surabaya dan sekitar ini berangkat dari rasa solidaritas yang tinggi, di tambah dengan rasa tanggung jawab sebagai insan pers yang kesehariannya mereka bertugas untuk menyampaikan segala informasi kepada masyarakat.
“Kok bisa ya wartawan demo, padahal selama ini gak pernah kita temui kejadian seperti ini. Mereka selama ini menjadi jendela bagi kami dalam memberikan informasi. Jika mereka para wartawan demo berarti ada sistem yang salah di internal Dewan Pers.” ucap Yanto salah satu masyarakat yang menyaksikan saat aksi demo berlangsung.
Di antara sikap yang di berikan oleh para insan pers dalam aksi demo adalah menuntut agar ketua dewan pers Yosep di ganti, sebab selama kepemimpinannya hingga detik ini, mereka tidak berfungsi dengan baik dan berjalan diluar koridor UU Pers, dan tidak jarang terkesan ogah ogahan dalam mensikapi segala perkara yang melibatkan insan pers. Hal itu terlihay dengan bermunculannya beberapa kasus yang melibatkan wartawan sebagai korban kriminalisasi dan Dewan Pers seolah olah tutup mata, padahal seharusnya Dewan Pers harus ada di tengah konflik yang melibatkan para awak media dan harus mempedulikan nasib wartawan yang Sebenarnya di lindungi undang undang Pers.
Aksi demo hampir memanas ketika para wartawan ingin memasuki area gedung anggota dewan Jatim jalan Indrapura Surabaya. Para petugas keamanan dari pihak Polri menghalau dengan kekuatan penuh. Dengan dasar dewan hanya mengijinkan 15 perwakilan dan yang lain tidak boleh masuk di area gedung, semestinya hal itu tak perlu terjadi, sebab para Wartawan adalah Mitra bagi Polisi.
Kesanggupan dan negosiasi yang di tempuh bahwa para wartawan untuk bisa masuk diarea gedung dan tidak akan melakukan hal yang anarkis. Akan tetapi pihak kepolisian tetap tidak mengijinkan rombongan aksi masuk ke teras gedung.
“kok lucu ya, kita ini jurnalis, bukan teroris. jadi kenapa harus takut dengan kami. para anggota dewan pun tak ada yang keluar, bahkan kita di suruh masuk ke dalam gedung dengan perwakilan, sedangkan yang kami inginkan adalah duduk bersama melakukan dialog secara terbuka, dan ketika kami menyampaikan Aspirasi para jurnalis yang ada di sini semuanya dapat mengerti serta dipahami dengan baik. itu harapan kami.” tegas Agus koordinator lapangan.
Dari kejadian tidak diperbolehkan masuk di area gedung DPRD Jatim, Para wartawan mendatangi Mapolda Jatim untuk menyampaikan kejadian tidak diperbolehkan para wartawan masuk diarea gedung DPRD Jatiim. “Wartawan dan polisi adalah mitra, jangan sampai kita berbenturan, kita hanya menyampaikan aspirasi, wartawan adalah kaum intelektual, tidak mungkin kita akan berbuat anarkis,” Pungkas Agus Korlap lapangan dan juga Ketua Aksi wartawan Organisasi Pers Sindikat wartawan Indonesia.
Sumber: Sindikatpost
Demo Dewan Pers juga Digelar di Surabaya
Kabar Satu
Rabu, 04 Juli 2018 - 20.07 WIB
KABARSATU.INFO NEWSLETTER
KOMENTAR