ACEH UTARA - Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Aceh Utara mengatakan sangat mengapresiasi langkah cepat Kapolda Aceh tangani teror di Aceh dengan membentuk tim untuk memburu para pelaku penembakan warga Peunaron, Aceh Timur, Juman dan Misno.
Diberitakan, Juman dan Misno warga Peunaron Baru, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur, pada Minggu (5/3/2017) sekira pukul 03:00 WIB, kritis diberondong oleh komplotan bersenjata api. Saat ini kedua korban sedang dirawat oleh tim medis Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh.
Untuk itu, Ketua AMPG Aceh Utara, T. Muhammad Isa meminta kepada aparat penegak hukum terus menindaklanjuti sampai bisa membuktikan siapa otak pelaku dalam insiden pembrondongan itu. Begitu juga dia berharap Polisi dapat mengungkap kasus pembrondongan Posko pemenangan Paslon Bupati Pidie nomor urut 2, Roni Ahmad (Abu Syik), apakah mereka satu kelompok atau kelompok yang berbeda.
Menurutnya, kerja keras penegak hukum yang bisa membuktikan semua itu, jika benar ini berpolemik politik maka dirinya sangat menyayangkan jika ini benar. Berarti, T. Muhammad Isa menambahkan, pemerintah Aceh masih perlu kerja ekstra untuk mensosialisasikan sampai ke tingkat desa untuk memberi pemahaman kepada rakyat apa itu demokrasi.
"Jangan sampai di tiap pilkada dan pileg rakyat Aceh terus terjadi pertumpahan darah, sangat disayangkan jika pemain-pemain politik di Aceh masih menggunakan hukum rimba untuk merebut kekuasaan, dan dengan menghalalkan bermacam cara," harap T. Muhammad Isa kepada Kabar Satu, Senin (6/3/2017).
Kita di Aceh, lanjutnya, umumnya umat Islam yang taat kepada agama, dan tahu bahwa membunuh sesama orang Islam itu larangan keras. Karenanya, kepada para pelaku politik untuk menjadikan politik sebagai bahan tambahan amal.
"Jika pun kalah dalam pilkada, maka dikhlaskan dan Insya Allah apa yang telah diberikan untuk rakyat sebagai sedekah kita pada rakyat," pungkasnya. [Azhar]
