LHOKSUKON - Gerakan Rakyat Aceh Bersatu(GARAB) mengecam keras atas pembubaran aksi damai di depan kantor Bupati Aceh Utara oleh aparat TNI, Kamis (24/12) yang dilaksanakan oleh aliansi mahasiswa dan elemen sipil
Ketua GARAB Dahri Sulaiman alias Hercoles, tindakan aparat TNI yang membubarkan aksi damai didepan Kantor Bupati Aceh Utara, sikap represif alat negara yang membubarkan ruang publik dan demokrasi sebagai bentuk upaya pembungkaman aspirasi masyarakat Aceh yang menyuarakan tuntutan diberlakukan status bencana nasional terhadap peristiwa banjir Sumatra serta membuka akses bantuan internasional seluas-luas untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.
"Aksi damai didepan kantor Bupati Aceh Utara, merupakan aksi damai yang dilindungi undang-undang dalam kebebasan menyampaikan pendapat dimuka umum, apalagi pihak kordinator lapangan telah menyampaikan surat pemberitahukan kepada pihak kepolisian beberapa hari sebelum digelar aksi," kata Hercoles.
Menurut Hercoles, tindakan arogan pembubaran aksi damai tidak sepantasnya dilakukan oleh aparat TNI, sebab tindakan tersebut bukan hanya mencedrai demokrasi akan tetapi telah merusak perdamaian di Aceh.
"Ini bukan hanya mencederai demokrasi, akan tapi telah mengancam perdamaian Aceh," tegas Hercoles (red/sul)
