Aceh Utara - Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara kembali mengingatkan masyarakat akan pentingnya sanitasi yang baik demi menjaga kesehatan, khususnya kesehatan kulit. Melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Samsul Bahri, SKM., MKM, Plt Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, S.KM., M.KM, menyampaikan bahwa kebersihan lingkungan dan tubuh sangat berpengaruh terhadap risiko terjadinya berbagai penyakit kulit yang umum ditemukan di daerah tersebut.
“Sanitasi yang baik bukan hanya persoalan estetika atau kenyamanan, tetapi juga menjadi pilar utama dalam pencegahan penyakit, terutama penyakit kulit yang bisa menyebar dengan cepat di lingkungan yang tidak bersih,” ujar Samsul Bahri dalam keterangannya, Rabu (13/8/2025).
Penyakit Kulit dan Lingkungan Tidak Higienis
Menurut data Dinas Kesehatan Aceh Utara, beberapa jenis penyakit kulit seperti kurap, kudis (scabies), impetigo, dan eksim masih sering ditemukan di berbagai kecamatan, terutama di wilayah dengan sanitasi buruk. Banyak kasus yang terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan dan pribadi.
“Penyakit kulit bisa berkembang dan menyebar akibat lingkungan yang lembap, kotor, dan minim fasilitas sanitasi seperti toilet sehat dan saluran pembuangan air limbah yang baik,” jelas Samsul Bahri.
Ia menambahkan bahwa penyebab umum penyakit kulit seperti infeksi jamur, bakteri, dan tungau bisa dicegah dengan menjaga sanitasi lingkungan, mencuci pakaian dan alas tidur secara rutin, serta menjaga kebersihan tubuh, terutama saat cuaca lembap atau setelah melakukan aktivitas fisik.
Manfaat Sanitasi Baik bagi Kesehatan Kulit
Sanitasi yang baik memberikan banyak manfaat langsung bagi kesehatan kulit. Di antaranya adalah mencegah iritasi, infeksi, serta mengurangi risiko penyakit menular yang ditularkan melalui kontak langsung atau benda yang tercemar. Selain itu, lingkungan yang bersih juga mendukung pemulihan lebih cepat bagi penderita penyakit kulit, karena meminimalkan risiko infeksi ulang.
“Air bersih, toilet yang layak, dan sistem pembuangan sampah yang teratur adalah hal mendasar. Ketika semua ini terjaga, maka kulit kita pun terlindungi dari banyak sumber penyakit,” kata Samsul Bahri.
Sanitasi yang tidak memadai bahkan bisa memperparah penyakit kulit yang sudah ada. Misalnya, luka kecil akibat gatal yang digaruk bisa dengan cepat terinfeksi bila penderita tinggal di lingkungan yang tidak higienis.
Dinas Kesehatan juga menekankan bahwa peran keluarga dan masyarakat sangat vital dalam menjaga standar kebersihan lingkungan sekitar. Edukasi tentang pentingnya sanitasi harus terus digalakkan, terutama di sekolah-sekolah, tempat ibadah, pesantren, dan lingkungan padat penduduk.
“Kami mengajak tokoh masyarakat, kader kesehatan, dan semua elemen desa untuk turut serta memberikan edukasi kepada warga. Kita harus sama-sama membangun budaya bersih dan sehat dari rumah masing-masing,” ujar Samsul.
Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang telah diluncurkan pemerintah juga menjadi salah satu wadah penting dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat. Dengan mengedepankan kebersihan rumah tangga, penggunaan air bersih, serta pengelolaan sampah rumah tangga yang benar, masyarakat dapat turut berkontribusi mencegah penyakit kulit secara berkelanjutan.
Dinas Kesehatan Aceh Utara berencana melakukan sosialisasi lanjutan di beberapa wilayah yang dinilai masih rendah dalam penerapan sanitasi dasar. Kegiatan ini akan melibatkan puskesmas, kepala desa, dan kader posyandu untuk menyasar langsung rumah tangga dan komunitas yang rentan.
“Upaya preventif jauh lebih murah dan efektif dibandingkan pengobatan. Kami harap masyarakat dapat lebih sadar dan peduli terhadap kebersihan lingkungan, karena hal tersebut erat kaitannya dengan kualitas kesehatan, termasuk kulit,” tegas Samsul Bahri.
Dinas Kesehatan juga membuka layanan konsultasi di puskesmas bagi warga yang mengalami masalah kulit akibat sanitasi buruk, serta menyediakan brosur dan materi edukasi untuk disebarluaskan di fasilitas publik.
Dengan komitmen bersama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan Aceh Utara dapat menjadi wilayah yang bersih, sehat, dan bebas dari penyakit kulit akibat sanitasi yang buruk. (ADV)