Mahasiswa IAIN Lhokseumawe Kesulitan Membayar Biaya UKT di Tengah Pendemi Covid -19


Sabtu, 29 Agustus 2020 - 16.18 WIB


 




LHOKSEUMAWE- Dalam kurun waktu 5 bulan, dilingkungan Institut Agama Islam negeri (IAIN) Lhokseumawe telah menerapkan proses perkuliahan atau Belajar mengajar secara daring (online).


Ramazana Demisioner Ketua Dema Fuad Mahasiswa  Kampus IAIN Lhokseumawe,Mengatakan,hal tersebut  menuai berbagai sorotan tentang mekanisme proses itu  dari Mahasiswa Kampus IAIN setempat,Ungkap nya Kepada media kabarsatu.info Sabtu 29 Agustus 2020.


"banyak mahasiswa yang menyesalkan sikap pimpinan  yang terkesan tidak peka terhadap kendala mahasiswa didalam proses tersebut . Sehingga menimbulkan dampak buruk terhadap roda pendidikan di awal 2020 karena tidak semua mahasiswa Mampu membeli paket kouta internet dengan Kapasitas daring yang lumayan besar, kouta internet yang difasilitas oleh pihak kampus hanya sekali saja  di akhir proses perkuliahan (9 Gb)"


Ia menambahkan,dengan diberlakukan darurat covid-19 di Indonesesia, banyak masyarakat yang merasakan dampak berat nya terhadap penurunannya roda ekonomi sehingga untuk kebutuhan hidup ada tidak tercukupi apalagi untuk kebutuhan lainnya. Sehingga banyak sekali dikalangan mahasiswa yang sangat susah untuk membayar UKT sepenuhnya,Unkap Ramazan “ 


"Kami sangat kecewa terhadap keterlambatan kebijakan pihak pimpinan terhadap susbsidi kuota 9 gb di akhir semester  lalu, dalam waktu beberapa hari lalu juga pihak pimpinan telah mengeluarkan keputusan kuliah daring lagi di semester depan Nomor B. 523/In.29/R.1/PP.009/08/2020 Tentang Perpanjangan Kuliah Daring"


Lanjut ia,Mahasiswa mengharapkan respond cepat dari pimpinan mengenai kuota dan mekanisme perkuliah yang efektif di masa pandemik Covid-19.


"Kami sangat kecewa terhadap belum dikeluarkan keputusan Persentase penurunan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa yang masih ada mata kuliah (Mahasiswa Aktif), serta tidak ada kebijakan tertentu  bagi mahasiswa yang telah habis mata kuliah atau sedang proses skripsi (Mahasiswa Akhir) tidak ada kebijakan, yang mana sudah kita tau kalau di kampus lain sudah ada kebijakan bagi mahasiswa akhir yang bebas mata kuliah kuliahhnya hanyan membanyar 50% saja hingga saat ini"Tutup Ramazana(Red)

Bagikan:
KOMENTAR