Bahaya Herpes Zoster/Cacar Ular pada Balita Jika Tidak Segera Ditangani, Dinkes Aceh Utara Beri Peringatan Serius


Sabtu, 23 Agustus 2025 - 00.00 WIB



Aceh Utara - Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara mengeluarkan peringatan serius mengenai bahaya penyakit kulit Herpes Zoster atau yang lebih dikenal masyarakat sebagai cacar ular, khususnya bagi anak-anak usia balita. Penyakit ini dinilai sangat berbahaya jika tidak segera mendapatkan penanganan medis, karena dapat menyebabkan komplikasi berat dan gangguan permanen pada kesehatan anak.


Plt Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, S.KM., M.KM, melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Samsul Bahri, SKM., MKM, menyampaikan bahwa kasus herpes zoster pada balita memang relatif jarang dibandingkan orang dewasa. Namun, ketika infeksi ini menyerang anak di usia dini, dampaknya bisa jauh lebih berat. “Balita memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna, sehingga lebih rentan mengalami komplikasi saat terserang virus penyebab cacar ular ini,” ujarnya kepada media ini pada Jum'at 22 Agustus 2025.


Herpes zoster disebabkan oleh reaktivasi virus varicella-zoster, virus yang sama yang menyebabkan cacar air. Setelah seseorang terkena cacar air, virus tersebut tidak benar-benar hilang, melainkan “tidur” di dalam sistem saraf tubuh. Jika kekebalan tubuh menurun, virus ini dapat aktif kembali dan menyebabkan herpes zoster.


Menurut Samsul Bahri, gejala herpes zoster pada balita seringkali sulit dikenali pada tahap awal karena mirip dengan infeksi kulit ringan lainnya. Gejala awal biasanya berupa demam, kelelahan, dan nyeri di area tertentu yang kemudian diikuti oleh munculnya ruam atau lepuhan berisi cairan yang membentuk pola seperti garis di satu sisi tubuh.


"Yang membedakan herpes zoster dari cacar air biasa adalah rasa sakit dan nyeri yang menyertai ruam tersebut. Bayi atau balita akan rewel, tidak bisa tidur nyenyak, dan sering menangis karena rasa nyeri hebat yang mereka alami," tambahnya.


Jika tidak segera ditangani, herpes zoster dapat menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi sekunder pada kulit, gangguan saraf jangka panjang, bahkan kebutaan jika ruam muncul di sekitar mata.


Samsul Bahri menekankan pentingnya deteksi dan penanganan dini untuk mencegah risiko yang lebih buruk. Orang tua perlu segera membawa anak ke fasilitas kesehatan apabila menemukan tanda-tanda awal herpes zoster. “Pemeriksaan dan pengobatan dengan antivirus seperti asiklovir harus dilakukan dalam waktu 72 jam sejak gejala pertama muncul agar efektif menekan perkembangan virus,” jelasnya.


Ia juga menambahkan bahwa pemberian obat pereda nyeri sangat penting untuk mengurangi penderitaan anak selama masa infeksi, serta mencegah trauma psikologis akibat rasa sakit berkepanjangan.


Upaya pencegahan herpes zoster dapat dilakukan dengan vaksinasi varicella, yang juga mencegah cacar air di masa anak-anak. Jalaluddin menegaskan pentingnya cakupan imunisasi dasar yang lengkap bagi setiap anak sebagai bentuk perlindungan jangka panjang.


“Semakin tinggi cakupan imunisasi, semakin kecil kemungkinan anak terkena cacar air dan risiko herpes zoster di kemudian hari juga dapat ditekan,” katanya.


Selain itu, ia mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan asupan nutrisi balita tetap terpenuhi agar daya tahan tubuh mereka tetap optimal.


Melalui kesempatan ini, Dinas Kesehatan Aceh Utara kembali mengajak seluruh orang tua dan pengasuh anak untuk tidak menyepelekan ruam kulit pada anak. “Jangan tunggu sampai kondisi memburuk. Segera bawa anak ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat jika muncul gejala mencurigakan,” tegas Samsul Bahri.


Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak mengandalkan pengobatan tradisional atau salep sembarangan untuk penyakit kulit, terutama jika tidak diketahui pasti penyebabnya. Kesalahan penanganan justru dapat memperparah kondisi anak.


Herpes zoster bukan hanya penyakit orang dewasa, tetapi juga dapat menyerang balita dengan dampak yang jauh lebih serius. Dengan edukasi yang tepat, kesadaran masyarakat, serta penanganan medis yang cepat, risiko komplikasi berat pada balita akibat cacar ular dapat diminimalkan.


Dinas Kesehatan Aceh Utara berkomitmen untuk terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan kulit anak serta perlunya tindakan cepat dan tepat dalam menghadapi gejala penyakit seperti herpes zoster. (ADV)

Bagikan:
KOMENTAR