Plt Kadinkes Aceh Utara Imbau Warga Waspadai Penyakit Kulit Eksim


Selasa, 29 Juli 2025 - 15.09 WIB



Aceh Utara - Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara, Jalaluddin, S.KM., M.KM mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap penyakit kulit, khususnya eksim (dermatitis), yang meski tidak menular namun dapat bersifat kronis dan sangat mengganggu kualitas hidup penderitanya.


Dalam keterangannya, Senin (28/7/2025), Jalaluddin menyampaikan bahwa eksim atau dermatitis atopik maupun dermatitis kontak merupakan salah satu jenis penyakit kulit yang cukup sering ditemukan di fasilitas kesehatan di Aceh Utara. Penyakit ini menimbulkan gejala berupa kulit kering, gatal, kemerahan, bersisik, bahkan bisa pecah-pecah dan mengeluarkan cairan jika tidak ditangani dengan tepat.


"Meski bukan penyakit menular seperti kurap atau scabies, eksim tetap perlu diwaspadai karena bisa sangat mengganggu dan memperburuk kondisi kesehatan kulit jika tidak ditangani secara medis," ungkap Jalaluddin.


Ia menjelaskan bahwa eksim bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Faktor penyebab eksim bervariasi, mulai dari alergi terhadap makanan, debu, sabun, detergen, bahan kimia, hingga stres yang berlebihan. Selain itu, cuaca ekstrem, kebersihan lingkungan, serta gaya hidup juga bisa memicu kekambuhan pada penderita eksim kronis.


"Kadang penderita tidak menyadari bahwa sabun cuci atau detergen yang digunakan sehari-hari bisa menjadi pemicu kambuhnya eksim. Oleh karena itu, penting untuk mengenali faktor pencetusnya dan berkonsultasi ke fasilitas kesehatan terdekat," tambahnya.


Plt Kadinkes itu juga menekankan pentingnya menjaga kelembapan kulit dengan rutin menggunakan pelembap, menghindari menggaruk area yang gatal, serta menggunakan pakaian berbahan lembut seperti katun. Menggaruk kulit yang terkena eksim hanya akan memperparah luka dan meningkatkan risiko infeksi sekunder oleh bakteri.


Lebih lanjut, Jalaluddin mengimbau masyarakat agar tidak menyepelekan gejala awal eksim dan segera memeriksakan diri ke puskesmas atau dokter kulit jika mengalami keluhan seperti kulit gatal, kemerahan, dan kering berkepanjangan.


"Kami mengajak masyarakat agar tidak menunggu parah baru berobat. Deteksi dini dan penanganan yang tepat akan sangat membantu proses pemulihan dan mencegah eksim berkembang menjadi lebih berat," jelasnya.


Menurut data Dinas Kesehatan Aceh Utara, dalam beberapa bulan terakhir, jumlah kunjungan pasien dengan keluhan dermatitis atau eksim mengalami peningkatan, terutama pada musim panas dan kering seperti saat ini. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya paparan alergen dan iritan lingkungan seperti debu, asap, serta penggunaan bahan kimia rumah tangga yang tidak ramah kulit.


Jalaluddin juga mengingatkan bahwa meskipun eksim tidak menular, namun tetap bisa berdampak pada kesehatan mental dan sosial penderitanya. "Penderita eksim sering mengalami rasa malu atau minder karena tampilan kulit yang rusak atau luka. Oleh karena itu, selain pengobatan medis, dukungan sosial juga penting untuk mempercepat pemulihan," katanya.


Dalam kesempatan ini, ia juga meminta tenaga kesehatan di puskesmas dan klinik untuk lebih aktif memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara mencegah dan mengelola eksim. Penyuluhan tentang kebersihan diri, pemilihan produk perawatan kulit yang aman, serta pentingnya pola hidup sehat harus menjadi bagian dari pelayanan preventif.


Sebagai langkah antisipatif, Dinas Kesehatan Aceh Utara akan meningkatkan sosialisasi dan edukasi di sekolah, posyandu, dan kegiatan masyarakat lainnya mengenai berbagai penyakit kulit, termasuk eksim, agar masyarakat semakin sadar pentingnya menjaga kesehatan kulit.


"Kesehatan kulit adalah bagian dari kesehatan secara keseluruhan. Jangan anggap remeh penyakit kulit, apalagi yang bersifat kronis seperti eksim. Kami siap membantu dan memberikan layanan terbaik melalui fasilitas kesehatan yang ada di seluruh Aceh Utara," tutup Jalaluddin. (ADV)

Bagikan:
KOMENTAR