Penyakit Kulit Impetigo Mudah Tersebar di Masyarakat, Dinkes Aceh Utara Himbau Masyarakat Untuk Waspada


Selasa, 22 Juli 2025 - 18.09 WIB



Aceh Utara – Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara melalui Plt Kepala Dinas Kesehatan, Jalaluddin, S.KM., M.KM., Selasa 22 Juli 2025 mengeluarkan himbauan kepada seluruh masyarakat agar mewaspadai penyebaran penyakit kulit menular, khususnya Impetigo. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri ini dinilai sangat menular dan berisiko tinggi terutama bagi anak-anak yang berada di lingkungan padat serta memiliki sanitasi yang tidak memadai.


Dalam keterangannya, Jalaluddin menyampaikan bahwa Impetigo merupakan infeksi kulit dangkal yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes. “Penyakit ini sangat mudah menyebar melalui kontak langsung dengan luka terbuka atau cairan dari lepuhan penderita, serta melalui barang-barang pribadi yang digunakan secara bersamaan seperti handuk, pakaian, dan alat mandi,” ujar Jalaluddin.


Menurutnya, Impetigo paling sering ditemukan pada anak-anak usia sekolah, terutama mereka yang tinggal di lingkungan dengan sanitasi buruk atau memiliki kebiasaan kebersihan yang kurang baik. Gejala awal dari Impetigo berupa kemerahan pada kulit yang berkembang menjadi lepuhan berisi cairan. Lepuhan ini mudah pecah dan meninggalkan kerak berwarna kuning madu. Luka ini sering muncul di wajah, sekitar mulut dan hidung, serta lengan dan kaki.


"Impetigo bukan hanya menimbulkan rasa tidak nyaman dan gatal, tapi juga dapat memicu infeksi sekunder apabila tidak ditangani dengan benar. Yang paling kami khawatirkan adalah kecepatan penyebarannya di antara anak-anak di sekolah, pesantren, dan lingkungan padat penduduk," jelasnya.


Dinas Kesehatan Aceh Utara juga mengingatkan bahwa Impetigo bisa menjadi wabah lokal jika tidak ditanggulangi dengan serius. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada para orang tua, guru, pengasuh, dan tenaga kesehatan untuk lebih peka terhadap gejala penyakit ini. Bila ditemukan tanda-tanda awal Impetigo, pasien sebaiknya segera dibawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pengobatan yang tepat, seperti pemberian salep antibiotik atau antibiotik oral bila infeksi sudah menyebar luas.


Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Aceh Utara, Samsul Bahri, SKM., MKM., menambahkan bahwa penting bagi masyarakat untuk menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan sebagai langkah pencegahan. “Rajin mencuci tangan dengan sabun, tidak berbagi barang pribadi, dan menjaga kebersihan rumah serta lingkungan sekitar sangat efektif untuk mencegah penyebaran Impetigo,” katanya.


Ia juga menekankan pentingnya peran sekolah dan pesantren dalam menerapkan standar kebersihan. “Kami mendorong pihak sekolah untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan ringan terhadap siswa, memastikan ketersediaan sarana cuci tangan, serta memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan diri,” tambah Samsul Bahri.


Sebagai langkah preventif, Dinas Kesehatan Aceh Utara akan meningkatkan program edukasi kesehatan di lingkungan pendidikan dan masyarakat umum. Kegiatan penyuluhan terkait penyakit kulit menular, termasuk Impetigo, akan diperluas agar masyarakat lebih memahami bahaya serta cara penanganannya.


Jalaluddin juga mengingatkan bahwa penyakit kulit seperti Impetigo bukan hanya masalah kesehatan individual, tetapi juga menyangkut kesehatan masyarakat luas. “Jika kita abai, penyakit ini bisa menyebar dengan cepat dan menimbulkan dampak yang lebih besar. Oleh karena itu, kepedulian dan tindakan cepat dari semua pihak sangat dibutuhkan,” tegasnya.


Dinkes Aceh Utara berharap, melalui sosialisasi dan himbauan ini, kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan pentingnya deteksi dini penyakit kulit seperti Impetigo semakin meningkat. Dengan begitu, potensi penyebaran dapat diminimalisir dan kesehatan masyarakat, terutama anak-anak sebagai kelompok paling rentan, dapat terlindungi.


Sebagai penutup, Jalaluddin mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menjaga kesehatan lingkungan. “Kesehatan itu dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat. Mari kita jadikan kebersihan sebagai budaya demi mencegah penyakit kulit menular seperti Impetigo,” pungkasnya. (ADV)

Bagikan:
KOMENTAR