Plt Kadinkes Aceh Utara Ajak Masyarakat Kenali dan Cegah Penyakit Psoriasis


Jumat, 18 Juli 2025 - 18.41 WIB



Aceh Utara — Plt Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, S.KM., M.KM., mengajak masyarakat untuk lebih peduli dan mengenali penyakit kulit autoimun bernama Psoriasis. Dalam himbauannya, Jalaluddin menyebut bahwa meskipun tidak menular, psoriasis dapat memberikan dampak signifikan terhadap kualitas hidup penderitanya jika tidak ditangani secara tepat dan berkelanjutan. Lewat keterangan pers pada Jum'at, 18 Juli 2025 


“Psoriasis bukan hanya masalah kulit biasa. Ini adalah penyakit autoimun yang dapat menimbulkan gejala kronis seperti bercak merah tebal, bersisik, dan menimbulkan rasa gatal atau nyeri. 


Gejalanya bisa muncul di berbagai bagian tubuh seperti kulit kepala, siku, lutut, hingga punggung,” ujar Jalaluddin saat ditemui di kantor Dinas Kesehatan Aceh Utara.


Ia menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu takut tertular dari penderita psoriasis karena penyakit ini tidak menular. Namun, masyarakat tetap diimbau untuk memberikan dukungan sosial dan tidak melakukan diskriminasi terhadap penderita. “Yang paling penting adalah pemahaman yang benar dan pendekatan medis yang tepat. Jangan sampai penderita psoriasis malah dijauhi hanya karena ketidaktahuan masyarakat,” imbuhnya.


Psoriasis merupakan kondisi jangka panjang yang dapat kambuh berulang. Kondisi ini dipicu oleh gangguan sistem kekebalan tubuh yang mempercepat siklus pertumbuhan sel kulit, sehingga kulit menjadi menumpuk dan membentuk sisik tebal. Selain gejala fisik, penderita juga bisa mengalami stres psikologis akibat rasa malu, stigma, atau kurang percaya diri.


Menurut Jalaluddin, hingga saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan psoriasis secara total. Namun, pengobatan dapat membantu mengendalikan gejala dan memperpanjang periode remisi. “Kunci utama adalah penanganan dini dan konsisten. Banyak penderita yang kondisinya memburuk karena mengabaikan gejala awal atau menggunakan pengobatan sembarangan tanpa konsultasi medis,” jelasnya.


Selain faktor genetik dan autoimun, sejumlah pemicu lingkungan dapat memperburuk kondisi psoriasis, seperti stres, infeksi, cuaca dingin, cedera kulit, serta penggunaan obat tertentu. Oleh karena itu, Jalaluddin mendorong masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat, menghindari stres berlebih, serta menjaga kelembapan kulit.


“Kami mendorong masyarakat untuk tidak malu berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala seperti bercak merah bersisik di kulit. Apalagi jika disertai rasa nyeri atau gatal yang tidak kunjung sembuh,” katanya.


Dinas Kesehatan Aceh Utara juga telah menginstruksikan puskesmas dan tenaga kesehatan di seluruh wilayah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit psoriasis dan pentingnya deteksi dini. Penyuluhan kesehatan secara berkala akan dilakukan di sekolah, meunasah, dan pusat layanan kesehatan masyarakat untuk meningkatkan pemahaman warga.


Dalam kesempatan tersebut, Jalaluddin juga mengingatkan bahwa penderita psoriasis sangat membutuhkan dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar. Menurutnya, banyak pasien yang mengalami tekanan mental akibat perlakuan negatif dari orang-orang di sekitarnya.


“Kami minta masyarakat tidak hanya peduli pada aspek fisik, tapi juga mendukung secara mental dan sosial para penderita. Jangan anggap enteng dampaknya terhadap kejiwaan mereka,” ujarnya.


Imbauan Dinas Kesehatan


Melalui himbauan ini, Plt Kadinkes Aceh Utara menegaskan bahwa langkah preventif dan pengetahuan masyarakat sangat penting dalam penanganan penyakit-penyakit kronis, termasuk psoriasis. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk lebih sadar akan kesehatan kulit dan tidak ragu untuk mencari bantuan medis.


“Jangan tunda jika ada gejala mencurigakan pada kulit. Penanganan sejak dini bisa menghindarkan komplikasi lebih lanjut dan memberikan kenyamanan hidup bagi penderita,” pungkas Jalaluddin.


Dinas Kesehatan Aceh Utara berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan dan edukasi kesehatan masyarakat, termasuk terhadap penyakit tidak menular seperti psoriasis, sebagai bagian dari upaya mewujudkan masyarakat yang sehat dan berdaya. (ADV)

Bagikan:
KOMENTAR