Banda Aceh -- Desainer Kabupaten Aceh Timur ikut tampil dalam festival busana tradisi yang dihelat di Amel convention hall, Banda Aceh, Kamis 9/11.
Kordinator Lomba Busana Tradisi Kabupaten Aceh Timur, Rudi Widyasih mengatakan Kabupaten Aceh Timur menampilkan busana tradisi Nerime Jamu yang berarti baju menerima tamu.
"Busana Nerime Jamu merupakan warisan budaya dari etnis Gayo Lokop yang berada di Kabupaten Aceh Timur," ujar Widy yang
Widy yang juga Sekretaris Dekranasda Aceh Timur itu menyebutkan tradisi Nerime Jamu ini telah berlangsung turun temurun dan busana Nerime Jamu dikenakan dalam berbagai momen adat seperti acara perkawinan juga pada acara Menirin Reje atau memandikan Raja serta acara adat lainnya.
Ia juga menambahkan Paduan busana nerime jamu ini secara keseluruhan tidak lepas dari motif kerawang gayo yang dipadukan antara awan berarak, pucuk rebung dan tali berputar serta motif bungong geulima yang bermakna kelestarian dan persahabatan manusia dengan alam.
"Motif bungong geulima merupakan salah satu pakem di Kabupaten Aceh Timur yang telah dicatatkan dalam hak kekayaan intelektual," tandas Widi.
Busana pria terdiri dari baju tanpa lengan, kemeja, celana panjang, ikat pinggang sedangkan busana wanita terdiri dari atasan, rok atau pawak dan tali pinggang.
"Untuk memperindah pemakaian busana dilengkapi dengan aksesoris yaitu gelang dan kalung," rinci Widi.
Dalam fashion show itu turut disaksikan oleh Pj. Ketua TP PKK dr. Maizarniwati Mahyuddin. Sementara Busana diperagakan oleh Diva dan Irfan dari AMC Modeling.
Puluhan desainer dari 23 kabupaten/kota se Aceh mengikuti Festival Fashion Show sesuai dengan tema “Rempahkan Bumi, Pulihkan Dunia” di Amel Convention Hall, pada 7-8 November 2023.
Festival fashion show ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8. Di sini, para desainer menampilkan elemen budaya daerah dengan sentuhan gaya modern.(bsi)