Banda Aceh - Ratusan wisatawan dari berbagai daerah mengunjungi objek wisata Museum Tsunami pada hari ketiga lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah.
Sejumlah wisatawan bahkan sudah memadati area gedung museum sebelum pukul 14.00 WIB. Antrean panjang juga terjadi di area pembelian tiket masuk ke dalam gedung.
Pada 26 Desember 2004, Aceh dilanda gempa dahsyat 9,1 SR yang disertai tsunami mengakibatkan kehancuran infrastruktur publik dan pemukiman penduduk serta hampir 200 jiwa dinyatakan meninggal dunia dan hilang.
Salah seorang wisatawan asal Medan, Bastian, Rabu mengatakan ini merupakan kunjungan pertamanya ke Museum Tsunami. Ini merupakan objek wisata kedua yang ia kunjungi bersama keluarga sesampainya di Banda Aceh.
"Tadi ke Masjid Raya, baru ke sini. Terus ke sini sekalian jalan-jalan juga ke objek wisata yang ada di Banda Aceh," katanya.
Sesampainya di museum ia mengaku terharu melihat peninggalan-peninggalan sewaktu tsunami di Aceh yang ada di museum.
"Tapi, ini belum bisa masuk ke dalam karena belum buka, nantinya ingin masuk dan melihat peninggalan lainnya yang ada di dalam," katanya.
Selain itu, wisatawan asal Sibolga, Riki, juga mengaku baru pertama kali ke Museum Tsunami. Ia kagum terhadap keindahan gedung serta peninggalan-peninggalan tsunami yang ada di museum.
"Bagus, di sini tempatnya ada foto serta pameran-pamerannya juga, kemungkinan akan kembali ke sini lagi bersama keluarga," katanya
Salain wisatawan asal daerah, wisatawan lokal asal Banda Aceh juga menghabiskan lebaran hari ketiga di Museum Tsunami Aceh bersama keluarga, salah satunya Ervida. Ia mengunjungi objek wisata di Banda Aceh selagi bersilaturrahmi ke rumah saudara.
"Bisa dibilang setiap lebaran kalau meseum ini dibuka kami datang karena anak-anak pun leluasa bermain di sini, tempatnya luas, terus juga bersih dari sampah. Jadi, sehatlah untuk kita bawa main anak-anak," katanya.
Sampai setelah dibuka oleh pihak museum, sejumlah wisatawan terus berdatangan dan mengantre di tempat pembelian tiket dan pintu masuk.
Sumber : antara.