Iran tangkap mata-mata Israel


Senin, 23 Mei 2022 - 12.58 WIB



TEHERAN - Kementerian Intelijen Iran pada Rabu (20/4/2022) mengklaim telah menangkap tiga orang yang bekerja untuk agen mata-mata Israel Mossad, di provinsi tenggara Sistan-Baluchestan. Tiga agen Mossad itu terlibat dalam mentransfer informasi dan dokumen rahasia dari Iran.


Dilansir Anadolu Agency, Kamis (21/4/2022), Kementerian Intelijen Iran tidak merinci kewarganegaraan ketiga pria yang ditangkap tersebut. Kementerian mengatakan, mereka telah ditangkap dengan perintah pengadilan.


Jejak badan mata-mata Israel telah meningkat secara dramatis di Iran dalam beberapa tahun terakhir. Mereka melakukan serangkaian insiden sabotase di fasilitas nuklir utama dan menargetkan pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka. Menurut pengamat keamanan, jaringan mata-mata Israel yang luas ada di Iran. Mereka diam-diam bekerja untuk Mossad.


Bulan lalu, Garda Revolusi Iran (IRGC) mengklaim telah menggagalkan rencana sabotase di fasilitas nuklir Fordow dan menangkap para pelaku. Hal ini terjadi sehari setelah IRGC mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap "pusat strategis" Israel di ibu kota Kurdi utara Irak, Erbil.


Serangan itu melibatkan selusin rudal balistik, dan merupakan pembalasan atas pembunuhan dua anggota IRGC dalam serangan udara Israel di pinggiran Damaskus, Suriah. Ketegangan antara Israel dan Iran telah meningkat sejak pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka Iran Mohsen Fakhrizadeh pada November 2020 di pinggiran Teheran. Iran menuduh Israel berada di balik dalang pembunuhan tersebut.


Sejak saat itu, sejumlah insiden terkait keamanan telah dilaporkan di seluruh Iran. Termasuk di fasilitas nuklir bawah tanah Natanz di provinsi Isfahan Iran tengah, yang telah menjadi sasaran berkali-kali.


Dalam acara peringatan Hari Tentara Nasional pada Senin (18/4), Presiden Iran Ebrahim Raisi memperingatkan bahwa, Iran akan menyerang jantung Israel jika mereka membuat langkah sekecil apapun terhadap Teheran. "Pesan kami kepada Israel adalah bahwa jika Anda mencari normalisasi hubungan dengan negara-negara di kawasan itu, Anda harus tahu bahwa gerakan sekecil apa pun tidak disembunyikan dari intelijen, keamanan, dan militer kami," kata Raisi.




Sumber: Republika

Bagikan:
KOMENTAR