Forkab Aceh dan YKIJ Kerjasama Program Indonesia Merekat


Rabu, 23 Oktober 2019 - 22.53 WIB


JAKARTA - Forum Komunikasi Anak Bangsa (Forkab) Aceh dan Yayasan Kerja Indonesia Jaya (YKIJ) menandatangani nota kesepahaman untuk Program Indonesia Merekat, yang dilaksanakan di 23 Kabupaten Kota di Provinsi Aceh.


Ketua Forkab Aceh Polem Muda dalam siaran persnya mengatakan, penandatanganan nota kesepahaman kerja sama tersebut dilakukan di Kantor Yayasan Kerja Indonesia Jaya (YKIJ), Jalan Kemiri No.10, RT.4/RW.3, Gondangdia, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.


Ia mengatakan, MoU tersebut ditandatangani oleh Ketua Umum Forkab Aceh Polem Muda Ahmad Yani yang akrab disapa Polem Muda dan Ketua Harian YKIJ Denny Damarjaman Kustia.


Sementara, YKIJ sendiri adalah Yasyasan yang terbentuk dari Relawan Sahabat Jokowi untuk mendukung program dan kebijakan Presiden Jokowi pada pemerintahan periode kedua 2019-2024, yang mempunyai visi dan misi untuk menyukseskan pembangunan nasional Indonesia di segala bidang menuju masyarakat damai, adil, makmur, sejahtera dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di dunia maupun di akhirat.


Program-program yang Forkab Aceh akan bawa bekerjasama dengan YKIJ akan diimplementasikan bagi masyarakat Aceh.


"Pertama adalah program Indonesia Merekat, merupakan kegiatan sosial kemasyarakatan untuk menjalin kesatuan dan persatuan," kata dia.


Selanjutnya, program Menyapa Negeri, merupakan program untuk memberikan kontribusi pembangunan ekonomi sosial kemasyarakatan yang berkeadilan sosial bagi seluruh bangsa Indonesia.


"Programnya sebagai berikut, yang pertama Cahaya Indonesia, bertujuan memberi energi dan penerangan di daerah terpencil dan desa-desa perbatasan serta pembangunan generator listrik bebas BBM bertenaga sampah," ujarnya.


Bentuk aplikatif kedua dari program Menyapa Negeri lainnya, yaitu menyediakan aplikasi Yakin Pay sebagai fase awal penerapan perdagangan langsung antara pusat, koperasi, dan pasar guna mendukung pengentasan kemiskinan.


"Ketiga, program Sahabat Baitullah, yang memberikan kemudahan berumrah dulu baru bayar kemudian tanpa bunga dan tanpa denda," ujar Polem.


Forkab Aceh dan YKIJ pun juga akan menyentuh sektor-sektor atau masyarakat bawah di Aceh yang mungkin belum tersentuh oleh pemerintah dengan program sosial kemasyarakatan mereka.


"Atau kita mengajukan proposal ke berbagai perusahaan, contohnya BUMN, untuk membantu, kita hanya mengajukan proposal bantuan ke masyarakat yang membutuhkan. Terkait bentuk, cara dan proses bantuan kita serahkan ke perusahaan tersebut, kita tidak ikut campur, tugas kita hanya menyampaikan proposal saja," tegas Polem.


Dan tidak lupa Forkab Aceh dan YKIJ punya misi dan misi mencermati, menyikapi, mengawal kebijakan pemerintah pusat dan daerah serta mengawal APBN dan APBD khususannya Aceh. Bila ada segelintir pejabat negara yang menyalahgunakan jabatannya, Forkab Aceh dan YKIJ tidak segan-segan melaporkan ke instansi terkait.


Semoga dengan kerjasama Forkab Aceh dan YKIJ dengan Program-programnya dapat membawa Provinsi Aceh kedepan lebih hebat dan bermartabat serta dapat meningkatkan taraf kehidupan perekonomian masyarakat Aceh, terutama bagi eks kombatan yang menyerah, eks kombatan MoU, janda dan anak yatim korban konflik khususannya serta bagi seluruh lapisan masyarakat Aceh umumnya.***
Bagikan:
KOMENTAR