Beberapa jenis makanan yang ia kembangkan salah satunya bakso dan ayam penyet, mampu mengundang pelanggan berbagai daerah yang melintas. Pasalnya, usaha yang diberi nama History Coffe ini hanya berjarak beberapa meter saja dari jalan Nasional Banda Aceh – Medan, tepatnya di Desa Matang Kumbang.
Untuk menikmati hidangan khas Ibu Sumarni, pelanggan tidak perlu banyak merogoh kantong. Tak hanya makanan, minuman berbagai aneka juga disediakan. Kini, ibu Sumarni terus disibukkan oleh pelanggan maupun pengunjung yang setiap harinya terus berdatangan silih berganti.
“Awalnya saya buka usaha ini untuk biaya kuliah, namun ternyata hasilnya diluar dugaan. Ya sudah, saya jalankan saja usaha ini sampai sekarang,” demikian Ibu Sumarni menceritakan awal mula ide yang dikembangkan, kepada wartawan, Selasa (29/1/2019).
Salah satu makanan yang dinikmati pelanggan, sebagaimana amatan wartawan adalah bakso dan ayam penyet. Sumarni malah tak menyangka jika usahanya ini justeru meraup omset lebih besar setiap harinya. “Setiap harinya bisa beromset sekitar 500 ribu rupiah,” katanya.
Awalnya ibu mandiri yang satu ini hanya mampu membuka satu pintu saja untuk mengembangkan usahanya, ternyata kini tempat usahanya menjadi dua lantai. “Awalnya hanya satu pintu, tapi alhamdulilah pelan – pelan bisa meningkat dan saat ini sudah dua pintu dan dua lantai,” terangnya.
Salah seorang pelanggan, Oza, mengaku sudah lama menjadi pelanggan aneka makanan made in Ibu Sumarni. Tak perlu bayar mahal, membuatnya lebih sering untuk bersantai sambil menyantap makanan yang disediakan.
“Rasanya itu enak, dan harganya juga lebih terjangkau. Pastinya makanan yang disediakan disini tidak mengecewakan deh, lain ditempat lain pokoknya. Saya sudah lama dan sering makan disini,” kata Oza, salah seorang pelanggan. ***
