Gelombang Tinggi Setiap Pasang Purnama, Desa Ini Terancam


Kamis, 27 Desember 2018 - 08.54 WIB


LHOKSUKON - Gelombang tinggi yang terjadi setiap Pasang Purnama terus mengikis daratan pesisir pantai di Desa Kuala Keureutoe, Kecamatan Lapang, Kabupaten Aceh Utara. Pemerintah diharapkan segera merealisasi pembangunan batu pemecah ombak.


Masyarakat khawatir, jika abrasi terus menerus terjadi dikhawatirkan desa tersebut hanya tinggal nama. Usulan kepada Pemerintah Kabupaten setempat dan Provinsi Aceh juga beberapa kali sudah dilayangkan, namun belum ada respon.


Ketua Komisi D DPRK Aceh Utara Fraksi Partai Aceh, Mawardi atau Tgk Adek didampingi Muspika setempat dan Caleg DPRK Aceh Utara dari Partai Aceh, Razali atau Abu Lapang, meninjau langsung salah satu titik terparah abrasi usai menghadiri Zikir dan doa bersama dalam memperingati 14 tahun bencana Tsunami Aceh di Desa Kuala Keureutoe, Rabu (26/12).


Selaku Tokoh Masyarakat yang juga Caleg dari Partai Aceh Daerah Pemilihan Lima, Abu Lapang mengatakan bahwa dirinya mewakili masyarakat sudah beberapa kali mengusulkan kepada Pemerintah Kabupaten bahkan tingkat Provinsi Aceh. Bangunan sebelumnya sudah dibangun Pemerintah, tetapi perlu pembangunan lanjutan disebelahnya.


Setidaknya terdapat sepanjang 2 kilometer yang perlu dibangun, namun yang paling urgent menurutnya perlu dibangun untuk titik abrasi sepanjang 300 meter di Desa tersebut. "Sementara bangun dulu tiga ratus meter dari total dua ribu meter (2 km) yang harus dibangun batu pemecah ombak," kata Abu Lapang.


Tak hanya itu, pasang purnama juga berdampak pada lahan persawahan warga yang kerap gagal tanam maupun panen. Sebab, pasang purnama kerap menggerus lahan persawahan tersebut hingga akhirnya petani setempat kerap mengalami kerugian.


"Rata-rata pencarian ekonomi warga kita disini adalah Nelayan dan Petani padi. Jadi saat ini tidak bisa ke sawah karena pasang purnama sering memasuki ke lahan persawahan warga hingga akhirnya gagal panen," tukas Abu Lapang kepada wartawan di lokasi terparah abrasi.


Dalam hal ini dirinya sangat berharap agar Pemerintah Daerah dan Provinsi Aceh turun langsung ke lokasi bersama SKPA dan SKPK Dinas Terkait untuk dapat membuat perencaan dalam menanggulangi abrasi tersebut. ***
Bagikan:
KOMENTAR