JAKARTA - Pemerintah dan stakeholders industri sawit menggelar rapat koordinasi (rakor) terkait optimalisasi kebijakan B20 dalam rangka meningkatkan serapan minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) di dalam negeri.
Hal ini dilakukan untuk mengerek kembali harga CPO global.
"Kita kan dari industri bicara bagaimana supaya stoknya berkurang supaya harga CPO-nya bisa naik, karena harga sekarang kan sudah [jatuh] sampai US$ 420/ton. Itu kan cukup mengkhawatirkan," ujar Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Achmad Sigit usai rapat, Kamis (15/11/2018).
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi), MP Tumanggor mengatakan pemerintah dan industri saat ini sedang menyusun strategi untuk menaikkan kembali harga CPO.
Pihaknya mengusulkan, antara lain agar Perusahaan Listrik Negara (PLN) dapat meningkatkan konsumsi biodiesel di pembangkit mereka hingga sebesar-besarnya.
Dia pun menampik pandangan bahwa penyerapan CPO melalui program mandatori B20 saat ini masih lamban, sehingga harga tak kunjung meningkat.
"Nggak, nggak ada kaitan dengan itu. Ini kan demand dan supply saja, dan sekarang harga kedelai internasional juga lagi turun. Faktor-faktor ini akan coba dianalisa kembali," kata Tumanggor.
Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) kontrak Januari 2019 di Bursa Derivatif Malaysia menguat 0,96% ke MYR 1.992/ton pada perdagangan hari ini Kamis (15/11/2018), hingga pukul 15.20 WIB.
Dengan pergerakan itu, harga komoditas unggulan agrikultur Malaysia dan Indonesia ini berpeluang mengalami rebound, sekaligus memutus pelemahannya selama 7 hari berturut-turut. (ray/ray)
Sumber: CNBC Indonesia
Harga CPO Kritis, Pemerintah & Industri Rapatkan Barisan
Kabar Satu
Jumat, 16 November 2018 - 19.38 WIB
KABARSATU.INFO NEWSLETTER
KOMENTAR