Realisasi Dana Desa Blang Mane Paya Bakong Diduga Menyisakan Banyak Masalah


Minggu, 28 Oktober 2018 - 08.20 WIB


Ist
LHOKSUKON - Realisasi dana desa di sebagian gampong dalam kabupaten Aceh Utara masih menyisakan banyak permasalahan. Seperti yang terjadi di Gampong Blang Mane, Kecamatan Paya Bakong yang diduga terjadi penyelewengan dana desa.


Seperti yang diungkapkan beberapa sumber kepada KabarSATU.info, penggunaan dana desa di gampong itu banyak terjadi penyelewangan dana baik itu dana yang digunakan sebagai infrastruktur, maupun untuk peningkatan ekonomi masyarakat melalui program BUMG (Badan Usaha Milik Gampong).


Berdasarkan penelusuran di lapangan,  ditemukan beberapa persoalan pada anggaran tahun 2017, diantaranya pembangunan rumah duafa sebanyak 2 unit yang hingga sekarang masih belum siap dan masih dalam pengerjaan, padahal sudah memasuki akhir tahun 2018. Dan satu Unit gedung serba guna yang belum siap dikerjakan.


Tim Media yang sempat menemui Muklis Bendahara gampong Blang Mane periode tahun 2017 menjelaskan, bahwa kenapa pembangunan infrastruktur di desanya tidak siap dikerjakan dikarenakan uang sebanyak 50 Juta raib entah kemana.


"Ya di tahun lalu kami ada anggarkan uang untuk BUMG sebanyak 50 Juta, dan saya selaku ketua kelompok mencairkan dana tersebut dari uang infrastruktur, saya berani mencairkan nya karena memang dananya ada kami plot dalam pagu anggaran," jelas muklis.


Awalnya uang sebanyak 50 juta itu tidak mau diberikan oleh geuchik selaku kuasa pengguna anggaran. Setelah didesak alhasil dana bisa cair tapi terkendala di infrastruktur tidak selesai.


Sekretaris Desa (Sekdes) Blang Mane M Jamil mengatakan, memang sangat tidak masuk akal pembangunan tidak selesai. Ia juga mengungkapkan hubungannya dengan geuchik sudah tidak akur, pasca Geuchik menyuruhnya tanda tangan pertanggung jawaban 2017, namun dirinya secara tegas menolaknya karena pengerjaan tidak selesai.


"Hanya beberapa item saja yang saya tanda tangani, selebihnya tidak jadi kalau ada tanda tangan saya disitu bisa jadi dipalsukan," ujarnya.


Ia juga mengatakan, bahwa bendahara di gampongnya setiap tahun diganti. Ia menduga pergantian tersebut ada ketidak jelasan dalam penggunaan anggaran.


"Pada tahun 2017 kami pernah minta pertanggung jawaban geuchik terkait infrastruktur yang belum selesai tapi geuchik tidak menghiraukannya," ucap Sekdes.


Sementara itu Geuchik Blang Mane, yang dikonfirmasi membantah tuduhan tersebut.


"Itu tidak benar, saya di sini ada kelompok yang tidak suka dengan saya," katanya.(ZM)
Bagikan:
KOMENTAR