Nelayan Diimbau Waspadai Hujan Lebat di Laut


Minggu, 02 April 2017 - 12.46 WIB


AMBON – Para nelayan tradisional diimbau mewaspadai hujan lebat disertai petir di Laut Maluku, Laut Banda dan sejumlah perairan di daerah itu selama beberapa hari kedepan.


Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon George Mahubessy ketika dikonfirmasi di Ambon, Minggu, mengatakan kondisi cuaca itu dipengaruhi adanya awan gelap (Cumulonimbus) yang dapat menimbulkan angin kencang dan menambah tinggi gelombang.


Kondisi cuaca tersebut juga terjadi di perairan Kepulauan Kai, Kepulauan Aru dan Laut Arafuru.


"Jadi harus diwaspadai karena kabupatan Kepulauan Aru dan laut Arafura secara geografis dekat dengan Australia sehingga harus diperhatikan para nelayan tradisional," ujar George.


Apalagi tinggi gelombang di laut Banda mencapai 2,50 meter sedangkan laut Maluku, perairan Kepulauan Kai, Kepulauan Aru dan laut Arafuru 1,25 meter.


Karena itu, para nelayan yang hendak menangkap ikan diminta tidak memaksakan diri melaut dengan mengandalkan armada tradisional.


George mengatakan armada nelayan tradisional tidak kuat menahan kondisi cuaca tersebut yang sewaktu-waktu terjadi perubahan kecepatan angin sehingga mempengaruhi tinggi gelombang.


"Jadi imbauan kondisi cuaca telah disampaikan melalui masing-masing Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di sembilan kabupaten dan dua kota, termasuk para Bupati maupun Wali Kota," ujar George.


Dia mengingatkan bila terjadi kondisi cuaca ekstrim, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.


Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan. (ant/harian88).
Bagikan:
KOMENTAR