Aceh Timur – Pj Bupati Aceh Timur, Ir. Mahyuddin, M.Si melalui Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Aceh Timur M. Khairurradi, S.Pd membuka kegiatan Pertemuan Pembinaan Statistik Sektoral, di The Royal Idi Hotel, Rabu (28/02/2024).
“Atas nama pemerintah Kabupaten Aceh Timur saya menyambut baik dilaksanakannya acara pada hari ini dengan harapan semoga kegiatan pada hari ini menjadi awal langkah baik dalam penyelenggaraan Satu Data Indonesia dan peningkatan pembangunan Statistik di Kabupaten Aceh Timur,” ujar Khairurradhi pada acara yang diinisiasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Timur bekerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika dan BAPPEDA Kabupaten Aceh Timur.
Pada kesempatan tersebut ia mengatakan bahwa Peraturan presiden nomor 39 tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia yang berkaitan dengan penyelenggaraan tata kelola data dan informasi statistik sektoral, membawa konsekuensi tuntunan peran yang lebih terhadap pemerintah Kabupaten Aceh Timur. Sehingga pembinaan statistik sektoral terus dilakukan pembenahan setelah sebelumnya telah digelar FGD Publikasi Aceh Timur Dalam Angka pada tanggal 20 Februari 2024 di Kantor BPS Aceh Timur.
“Penyelenggaraan sistem Satu Data di Kabupaten Aceh Timur membutuhkan komitmen, kerja keras dan kerja cerdas dari seluruh komponen organisasi perangkat daerah sesuai kewenangan yang dimiliki sehingga ketersediaan data yang akurat, mutakhir terpadu, dapat dipertanggungjawabkan,” tuturnya.
Dia juga menambahkan, pentingnya statistik sektoral dalam pembangunan suatu daerah tidak dapat diabaikan. Statistik sektoral merupakan landasan yang kokoh untuk perencanaan pembangunan yang efektif dan efisien. Data statistik memberikan pandangan mendalam tentang kondisi nyata masyarakat, potensi wilayah, serta tantangan yang dihadapi.
“Para hadirin sekalian, Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral atau EPSS menjadi instrumen kritis dalam mengukur sejauh mana keberhasilan kita dalam mengumpulkan, menyusun, dan menyajikan data statistik. Hasil evaluasi ini tidak hanya mencerminkan kinerja lembaga statistik, tetapi juga menjadi cerminan sejauh mana kita mampu memahami dinamika pembangunan di berbagai sektor,” pungkas Khairurradhi. (bsi)