BLANGPIDIE – Pemerintah pusat resmi memberlakukan kebijakan minyak goreng satu harga, yaitu Rp14.000 per liter untuk semua jenis kemasan mulai 19 Januari lalu.
Namun, di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) hingga hari ini harga minyak goreng masih tinggi, sama seperti saat kebijakan tersebut belum diberlakukan.
Wahyuni salah seorang pedagang di pasar tradisional Blangpidie mengatakan, harga minyak goreng dalam kemasan berkisar antara Rp. 20 hingga Rp. 22 ribu per liter. Beda harga tergantung merek.
“Sementara kalau harga minyak curah per liter Rp. 16 ribu, dan satu bambu Rp. 36 ribu,” kata Wahyuni, Senin (24/1/2022).
Wahyuni menyebutkan, saat ini pedagang belum bisa menurunkan harga sebagaimana kebijakan pemerintah, sebab modal dibeli masih menggunakan modal saat harga minyak masih mahal.
"Kan tidak mungkin kita turunkan harga minyak sekarang, sedangkan modal kita beli dulu mahal, jadi kalau kita turunkan sekarang sesuai aturan pemerintah tentu pedagang akan rugi," jelasnya.
Menurutnya, minyak goreng diharga sekarang akan bertahan di pasaran hingga Februari atau awal Maret akan datang.
"Kalau menurut kami, stabilnya harga minyak goreng paling bulan dua atau awal bulan Maret nanti, dan kita pedagang sebenernya juga tidak mau harga bahan sembako naik, karena naik dan turunnya juga tidak berpengaruh kepada kita," katanya.
Selain harga minyak, harga gula pasir dan telur juga masih stabil. Saat ini gula pasir dijual dengan harga Rp. 15 ribu per kilogram.
"Sementara harga telur ayam sekarang Rp. 45 ribu, dan harga ini sudah mulai sedikit menurun dari pada harga beberapa pekan lalu sampai Rp. 55 ribu per papan," pungkasnya.
Sumber : Anteroaceh.com