Peran keluarga dalam pendidikan anak di masa Covid19


Minggu, 08 November 2020 - 19.54 WIB




Program Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) di Kampung Lamteumen Barat, Dusun Lam Awe, selama empat puluh hari salah satu program yang dikerjakan salah satunya adalah Melihat bagaimana peran keluarga dalam pendidikan anak-anak pada massa Covid 19.



Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) merupakan salah satu mata kuliah yang di programkan bagi mahasiswi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry yang bertujuan untuk menjalankan pengabdian secara nyata yang ditunjuk kepada masyarakat sekitar.



Keluarga merupakan lingkungan pertama anak untuk memperoleh pendidikan, pengasuhan, motivasi dan bimbingan dari dalam kandungan hingga dewasa. Keluarga dalam arti kedua dapat dikatakan bahwa orang tua memiliki tanggung jawab yang sangat besar terhadap tumbuh kembang anaknya, baik secara jasmani maupun rohani.



Dalam sebuah penelitian telah dikemukakan bahwa peran orang tua yang aktif, sebagai mediator dan motivator memberikan dampak yang baik dalam pembelajaran anak di rumah, sosial emosional dan pembelajaran anak berkembang dengan baik.



Kita menyadari virus ini berdampak langsung pada proses belajar mengajar, khususnya pada anak-anak yang masih sekolah dasar yang tidak dapat dilakukan pembelajaran berbasis daring. Sehingga pendidikan keluarga sangatlah penting di tengah situasi pembelajaran tidak normal. Orang tua tidak hanya menjadi pendidik sebagai orang tua tetapi berperan sebagai guru layaknya pendidikan formal.



Dalam proses pembelajaran anak hendaknya disertai juga dengan motivasi-motivasi dalam belajar anak sehingga anak dapat bersemangat dan tidak jenuh dalam pembelajaran daring dilakukan.



Selain itu, peranan orangtua sebagai pendidik di rumah juga harus memberikan perhatikan kesehatan kepada anak terlebih di masa pandemi Covid-19 ini. Orangtua juga wajib mengingatkan agar ketika keluar rumah selalu mengikuti protocol kesehatan Covid-19 dari pemerintah.



Di sini Mahasiswi juga ikut berpartisipasi dalam membantu pendidikan anak-anak seperti jmengajak mereka belajar sambil bermain agar mereka tidak bosan dan bersemangat dalam membuat tugas sekolah.



Penulis Nurul Asri Mahasiswi Ushuluddin dan Filsafat

Bagikan:
KOMENTAR