Puluhan Milyar Dana Covid 19 Aceh Utara Tidak Transparan


Senin, 01 Juni 2020 - 23.37 WIB



LHOKSUKON - Setelah heboh beredar kabar di berbagai  media terkait penemuan ular cobra di Shelter Blang Adoe yang terletak di Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara pada Kamis (28/05) yang lalu.

Kejadian tersebut, ikut mengundang perhatian sederet tokoh masyarakat, termasuk para legeslatif, dimana mereka ikut mempertanyakan dana Covid 19 yang digelunturkan oleh pemerintah, sejauh mana tersalurkan dilapangan selama ini, termasuk pada pengelolaan shalter Blang Adoe sebagai tempat isolasi bagi para ODP.



Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Utara dari Fraksi Partai Keadilan Sejagtera (PKS)  Tgk. Saifuddin Usman,S.Sos, M.AP Kepada kabarsatu. Info mengatakan,  selama ini banyak masyarakat yang mengadu padanya terkait bantuan, pelayanan terhadap ODP yang di isolasi di shalter Blang Adoe, termasuk pasilitas keamanan, kebutuhan pokok para relawan yang selama ini jauh dari harapan, padahal kita ketahui anggaran yang dialokasikan sangatlah besar, sehingga sebahagian dana untuk keperluan lain ikut terkuras dan kegiatan tersebut terhentikan.

Saifuddin mempertanyakan Anggaran untuk covid 19 Milyaran rupiah itu di bawa kemana? "Puluhan milyar anggaran Covid 19 dibawa kemana?, sementara masyarakat, relawan dan tim medis banyak mengeluh kepada saya, sampai hari ini belum mendapatkan apa-apa, padahal mereka mempertaruhkan nyawa,  karena para petugas yang berada dilini depan dalam menghadapi covid 19". ujar Saifuddin, kepada kabarsatu. Info pada senin (01/06/2020) di komplek Mesjid Baiturrahman, Lhokseumawe.


Ia menyayangkan ketidak transparasi Pemerintah Aceh Utara dalam hal ini (Gugus Tugas Covid 19) dalam menggunakan anggaran yang sangat besar ini, selain itu pelayanan yang diberikan terhadap masyarakat dan para petugas terkesan terabaikan.

Saifuddin berharap kepada pihak pemerintah supaya mensterilkan Pos Covid 19 Blang Adoe, supaya tempat tersebut aman dan nyaman bagi Warga ODP dan juga petugas yang ada, serta memperhatikan kebutuhan mereka, jangan sampai para ODP yang suka rela menjalani isolasi ditempat tersebut, bukan kenyaman dan keamanan yang didapatkan, malah menjadi petaka yang mematikan bagi mereka.

Dikatakanya,  Pemerintah Aceh Utara janganlah mengambil kesempatan dalam kesempitan, ditengah pandemi yang melanda Dunia, masalah menjadikannya azas manfaat untuk mengeruk dana yang ada untuk kepentingan pribadi dan kelompok, mari bersama-sama kita hadapi musibah ini. tutur Saifuddin.

secara terpisah, salah seorang Petugas jaga posko covid 19  Aceh Utara di Blang Adoe, tgk Halim MT Pase kepada media ini menyatakan :"Sejauh ini fasilitas yang tersedia di posko covid 19 Blang Adoe, tidak memadai, dan pihaknya sejauh ini belom menerima tunjangan apa-apa, padahal sudah hampir 2 bulan bertugas dini, tidak bisa bekerja ditempat lain, karena banyak waktu yang tersita kesini, kita hanya mendengar anggaran besar, tetapi tidak merasakan apa-apa"  ujarTgk Halim  dengan nada sedikit lemas.
ia sangat berharap adanya kepedulian pemerintah terhadap petugas dilapangan dalam menghadapi pandemi Covid 19 ini, tutupnya (Red)

Bagikan:
KOMENTAR