MEMBANGUN GENERASI CERDAS BERKARAKTER DI KABUPATEN PIDIE JAYA


Selasa, 10 Desember 2019 - 19.46 WIB


Pidie Jaya - Bimbingan Teknis Pengimbasan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) integrasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Pidie Jaya kali ini merupakan hal istimewa, dapat dikatakan demikian karena kegiatan yang dilaksanakan tanggal 9 s.d 13 Desember ini merupakan permintaan Saiful, M.Pd. selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pidie Jaya dengan biaya mandiri. 


Hal ini menunjukkan bahwa Pidie Jaya menganggap kegiatan Bimtek PPK integrasi SPAB sangat penting, permintaan ini dilakukan saat dilaksanakannya kegiatan serupa pada gelombang pertama yang telah dilakukan pada tanggal 24 s.d 27 Juli 2019. Namun pada akhirnya kegiatan ini dibiayai Direktorat Pembinaan Tendik setelah terdapat pagu hasil efisiensi.


Saiful, M.Pd. dalam arahan sebelum membuka kegiatan secara resmi, menyampaikan bahwa “sejak dahulu masyarakat Aceh sudah memiliki karakter dan budaya yang sangat baik, namun fakta saat ini terjadi banyak pergeseran nilai-nilai luhur, sehingga perlu ditanamkan kembali pendidikan karakter yang merupakan hal penting yang perlu dilakukan dalam upaya membentuk moral bangsa”


Kegiatan ini diikuti oleh 40 peserta yang terdiri dari unsur Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah, mereka akan dibimbing selama tanggal 9 s.d 13 Desember oleh 2 orang Fasilitator Daerah yang sebelumnya sudah dilakukan bimtek dan dinyatakan lulus, yaitu Hamidah, M.Pd. dan Nurhayati, M.Pd. dan dipandu oleh fasilitator nasional, Dra. Evita Adnan, M.Psi. sebagai penjaminan bahwa mutu bimtek telah sesuai dengan arah tujuan.


Dalam sambutannya, Kemendikbud diwakili oleh Sabura Su’ud Putra Kasi Program Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan, Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan mengatakan bahwa “Urgensi penguatan karakter bangsa melalui budi pekerti dan pembangunan karakter peserta didik sangat penting karena gerakan penguatan karakter adalah fondasi dan ruh utama pendidikan.”


PPK menjadi salah satu program prioritas nasional, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengimplementasikan penguatan karakter penerus bangsa dengan menyelenggarakan pendidikan yang mampu memperkuat karakter bangsa melalui budi pekerti dan pembangunan karakter. Landasan hukum kegiatan ini adalah Perpres Nomor 87 Tahun 2017 tentang PPK dan Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 tentang PPK.


Tak hanya olah pikir (literasi), PPK mendorong agar pendidikan nasional kembali memperhatikan olah hati (etik dan spiritual) olah rasa (estetik), dan juga olah raga (kinestetik). Keempat dimensi pendidikan ini harus dilakukan secara utuh, menyeluruh dan serentak. 


Pada tahun 2016, telah disosialisasikan Program PPK kepada 538 sekolah yang terdiri atas Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama dari 34 propinsi se-Indonesia. Unsur-unsur yang dilibatkan tidak hanya Kepala Sekolah (KS), melainkan juga Pengawas Sekolah (PS), Guru dan Komite Sekolah.


Pada tahun 2017, telah diselenggarakan Bimbingan Teknis PPK bagi 1626 Kepala Sekolah SD dan SMP serta 547 pengawas sekolah seluruh Indonesia.


Tahun 2018, Bimbingan Teknis Pengimbasan Program PPK bagi 3000 peserta yang terdiri dari unsur KS dan PS di 120 Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. Peserta yang lulus pada kegiatan bimtek selanjutnya difasilitasi untuk menyebarluaskan PPK ke satuan pendidikan yang lain di sekitarnya.


Pada tahun 2019 ini, menyusul tingginya resiko bencana di Indonesia, PPK diintegrasikan materi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), dilaksanakan di 139 Kabupaten/Kota seluruh Indonesia atau bagi 3.970 orang.


Pembangunan SDM sebagai fondasi pembangunan bangsa ini dalam rangka mempersiapkan Generasi Emas 2045 yang bertaqwa, nasionalis, tangguh, mandiri, dan memiliki keunggulan bersaing secara global. (Rls).
Bagikan:
KOMENTAR