Pasca Serangan KKB, Ketua DPR Minta Pemerintah Kekuatan TNI di Papua Ditambah


Jumat, 08 Maret 2019 - 11.34 WIB


Ist
JAKARTA - Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta pemerintah menambah kekuatan TNI di Papua usai munculnya serangan dari anggota kelompok bersenjata di Papua.


"Dari kronologi peristiwa kontak senjata Kamis kemarin, terkesan bahwa kekuatan KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) tidak bisa danggap remeh," papar Bambang, melalui keterangan tertulis, Jumat (8/3/2019).


"KKB masih mampu memberi perlawanan dan mengganggu proses evakuasi ketika helikopter yang akan mengangkut prajurit TNI yang gugur masih ditembaki KKB," lanjut dia.


Ia mengatakan, dengan kekuatan yang lebih memadai, bisa ditingkatkan eskalasi operasi. Sebab, kata Bambang, pemerintah perlu merespons secara tegas tewasnya sejumlah prajurit TNI dan warga sipil.


Oleh karena itu, menurut fia, operasi yang lebih ofensif sangat diperlukan untuk menumpas gerakan KKB di Nduga dan sekitarnya.


Selain itu, operasi yang lebih ofensif diperlukan untuk menjangkau dan menemukan tempat-tempat persembuyian KKB di Papua.


"Selain memperkuat moral prajurit TNI, operasi yang lebih ofensif secara tidak langsung akan meningkatkan aspek pengamanan proses pembangunan infrastruktur di Nduga. Pembangunan di Papua hendaknya tidak boleh dihambat oleh gerakan KKB," lanjut dia.


Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Sisriadi menuturkan bahwa pasukan TNI diserang dengan dengan kekuatan yang tidak berimbang saat terlibat kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah Kabupaten Nduga, Kamis (7/3/2019) sekitar pukul 08.00 WIT.


Sisriadi menuturkan, pasukan TNI yang tergabung dalam Satgas Gakkum berkekuatan 25 orang tersebut baru tiba di Distrik Mugi dalam rangka mengamankan jalur pergeseran pasukan.


Tiba-tiba terjadi serangan mendadak oleh sekitar 50 sampai 70 orang bersenjata campuran pimpinan Egianus Kogoya, baik senjata standar militer maupun senjata tradisional seperti panah dan tombak.


"Pasukan berusaha melakukan perlawanan sehingga berhasil menguasai keadaan, dan berhasil memukul mundur kelompok bersenjata sampai menghilang ke dalam hutan belantara," ujar Sisriadi melalui keterangan tertulisnya, Kamis (7/3/2019).


Akibat serangan tersebut tiga orang prajurit gugur sebagai yakni Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin, dan Serda Siswanto Bayu Aji.


Sementara, prajurit TNI berhasil merampas 5 pucuk senjata milik KKB. Ditemukan pula satu jenazah yang identitasnya masih dalam penyelidikan.


"Diperkirakan setidaknya 7-10 orang anggota KKSB juga tewas namun mayatnya berhasil dibawa kabur oleh teman-temannya," kata Sisriadi.


Pukul 15.00 WIT, dua unit helly jenis Bell tiba dari Timika untuk melaksanakan evakuasi korban prajurit yang gugur. Namun, sebelum mendarat, helly tersebut kembali mendapatkan serangan dari KKB.


Pasukan TNI membalas tembakan baik dari udara maupun dari darat sehingga helly berhasil mendarat dan proses evakuasi dapat dilaksanakan dalam keadaan aman.



Sumber: Kompas
Bagikan:
KOMENTAR