HIPMI Langsa Dukung Program Pemerintah dalam Percepatan Ekonomi Bidang UMKM Perindustrian dan Pariwisata


Kamis, 07 Maret 2019 - 18.30 WIB


LANGSA - Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) Deklarasikan dukungannya terhadap program pemerintah dalam percepatan ekonomi bidang UMKM perindustrian dan pariwisata.



Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Langsa Muhammad Ibnu Sina, SE AK CA kepada Kabarasatu.info pada Kamis (07/03) mengatakan, tujuan  para pengusaha muda untuk melakukan pemantauan di bidang UKM/PERINDUSTRIAN DAN PARIWISATA agar mengetahui kendala dan hambatan apa saja yang di temukan oleh para pengusaha pemula dalam mengembangkan perekonomian khususnya pengusaha di kota Langsa, katanya.



Muhammad mengajak pengusaha muda untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi agar lebih meningkatkan jiwa kewirausahaan pengusaha muda dan memanfaatkan teknologi yang berkembang.
Aksi yang dilakukan sejak pukul 10.30 Wib bertempat dilapangan Merdeka Kota Langsa ini dihadiri 30-an orang dan berlangsung tertip.



Modal - Banyak dari pelaku UMKM yang yakin bahwa perusahaannya akan tumbuh dan dapat memperluas pemasaran, namun terkendala dari sisi modal yang terbatas. Bahkan sebagian dari UMKM masih belum tersentuh lembaga keuangan (bank), sehingga banyak juga dari UMKM mengambil jalan untuk memanfaatkan lembaga keuangan mikro walaupun dengan beban dan resiko yang cukup berat.



Distribusi Barang - Kurangnya channel untuk pendistribusian barang juga menjadi tantangan yang dihadapi oleh pelaku UMKM di Malang. Toko oleh-oleh, rekomendasi teman dan pemasaran dari mulut ke mulut bahkan menjadi channel favorit pelaku UMKM dalam memasarkan produknya. Kenyataan di lapangan, pelaku UMKM yang didominasi oleh generasi X ini hanya berfokus pada kualitas produksi barang. Sehingga terkadang distribusi menjadi kurang fokus dan ditempatkan pada nomor ke sekian.



Perizinan - Kepemilikan badan hukum yang jelas hanya dimiliki oleh segelintir pelaku UMKM. Mayoritas UMKM juga mengalami tantangan di bidang pengetahuan mengenai aspek legalitas dan perizinan, termasuk persyaratan sampai dengan bagaimana proses yang ditempuh dalam proses pengurusannya.



Pembukuan yang Masih Manual - Kesulitan dalam memperhitungkan omset, laba kotor sampai dengan laba bersih karena pembukuan yang masih manual seringkali menghambat UMKM untuk bisa growth dan scale up bisnisnya. Walaupun terkesan tata tertib pembukuan merupakan hal yang sepele, nyatanya dengan data pembukuan lah suatu perusahaan bisa mengukur keberhasilan dan merencanakan strategi perusahaan kedepannya.



Pemasaran Online - Lagi-lagi masih berkutat pada masalah pemasaran. Selain distribusi barang yang sangat terbatas, cara pemasaran online pun juga masih menjadi tantangan UMKM saat ini. Kurangnya pengetahuan sampai dengan adaptasi terhadap internet dan perkembangan teknologi yang dialami pelaku UMKM yang mayoritas didominasi oleh Generasi X ini, menjadi tantangan dan masalah yang harus dibantu oleh anak muda seperti kamu.
Dengan ini ketua HIPMI berharap dukungan dari segala pihak untuk ikut mendukung baik moril maupun materil, agar perekonomian masyarakat cepat berkembang.(Rel/Rj)

Bagikan:
KOMENTAR