Wali Nanggroe Aceh Tanggapi Soal Bintang Bulan


Rabu, 05 Desember 2018 - 10.42 WIB


Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Alhaytar. Foto: Ist
BANDA ACEH - Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haytar mengatakan persoalan bendera bulan bintang adalah masalah kecil yang belum diselesaikan pemerintah pusat.


Menurutnya hal itu sangat disayangkan mengingat banyak masalah yang lebih urgent yang sebenarnya harus diselesaikan oleh pemerintah pusat ketimbang berlarut dengan persoalan bendera.


“Perkara-perkara kecil antara kita selesaikanlah kita menghadapi persoalan lain yang besar untuk negara kita,” ujarnya kepada awak media di sela-sela menghadiri acara perayaan milad ke-42 GAM di Meureu, Aceh Besar, Selasa 4 Desember 2018.


Mahmud mengaku, dirinya tidak mengetahui bentuk kekhawatiran pemerintah pusat terhadap bendera sehingga mandek hingga saat ini.


Saya tidak mengerti juga perkara yang besar bisa diselesaikan yang kecil-kecil jadi masalah. Masalahnya begini, kalau didiamkan terus akan jadi masalah besar nanti, harus dihindari,” ujarnya.


Kendati demikian, Malik mengaku, dirinya akan terus berkomunikasi dengan pemerintah pusat terkait persoalan bendera dan butir-butir MoU Helsinki yang belum terealisasi hingga hari ini.


“Kami tetap menghubungi pemerintah, presiden, wakil presiden, menteri-menteri agar persoalan ini kita duduk bersama kita selesaikan dengan segera,” katanya.


Perayaan Milad ke-42 Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Meureu, Aceh Besar, Selasa 4 Desember 2018  diwarnai pengibaran dan juga penyerahan bendera bulan bintang oleh kombatan GAM kepada Wali Nanggroe Malik Mahmud Al-Haytar. Mereka meminta Malik Mahmud dapat memperjuangan bendera bulan bintang hingga dapat berkibar di seluruh Aceh.



Sumber: Media Aceh
Bagikan:
KOMENTAR