Gajah Betina di Kawasan Lembah Seulawah Ditemukan Keadaan Terluka


Jumat, 30 November 2018 - 15.03 WIB


ACEH BESAR - Seekor Gajah betina dengan luka pada bagian pangkal ekornya ditemukan warga di kawasan hutan Desa Panca Kemukiman Gunung Biram, Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar. Gajah liar yang satu ini menampakkan diri yang kemungkinan sebagai isyarat bahwa ia membutuhkan pertolongan.


Dilaporkan, selama beberapa minggu satwa dilindungi ini seakan tak berdaya, sehingga menetap di kawasan itu hingga akhirnya tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) datang untuk mengobatinya. Terdapat luka dibagian pangkal ekornya dan luka lainnya di bagian dada kiri.


Berawal laporan yang diterima BKSDA Provinsi Aceh, tim gabungan yang terdiri dari BKSDA unsur PLG dan CRU bersama Wildlife Ambulance dari Pusat Kajian Satwa Liar (PKSL) FKH Unsyiah bersiap menyiapkan segala kebutuhan peralatan yang dibutuhkan. Pada Rabu (28/11), tim gabungan ini tiba di lokasi dan mendeteksi posisi gajah.


"Tim dapat mendeteksi keberadaan dan posisi gajah, namun kondisi yang sudah gelap jelang malam waktu itu membuat tim harus menunggu keesokan harinya," ujar Kepala BKSDA Provinsi Aceh, Sapto Adji Prabowo melalui keterangan tertulisnya yang diterima Wartawan, Jum'at (30/11).


Pada Kamis (29/11) tim baru dapat menelusuri jejak gajah dan melakukan pembiusan dengan sempurna. Gajah sakit itupun sudah dapat dikuasai sepenuhnya dan tim dibagi tugas untuk bekerja secara simultan.


"Sebagian mengerjakan pemasangan GPS Collar, sebagian lainnya melakukan pengukuran fisik dan melakukan penanganan luka yang sudah membusuk pada pangkal ekor. Melihat kondisi perlukaan dan infeksi yang telah terjadi, tim memutuskan untuk melakukan amputasi diatas sendi terakhir perlukaan yang telah rusak dan membusuk," tambah Sapto.


Operasi amputasi berjalan lancar dan obat-obatan antibiotik maupun vitamin telah diberikan baik secara parenteral (injeksi) maupun topical langsung pada luka. Dengan dipasangya GPS Collar, diharapkan Individu gajah yang sedang mengalami penanganan ini akan dapat dipantau pergerakannya setiap beberapa jam sesuai pengaturan yang dikehendaki unit GPS akan mengirimkan titik koordinat dan dapat langsung dipantau diatas peta digital.


Data GPS Collar ini lebih jauh diharapkan akan memberikan informasi lebih banyak tentang pola penggunaan habitat gajah dan keterhubungannya dengan habitat lainnya di Kabupaten yang berbeda.


Populasi Gunung Biram, Lembah Seulawah ini, jelas Sapto, dahulunya masih sering menyeberangi hingg ke Gunung Seulawah Agam.


Namun akibat semakin intesivennya perubahan pola penggunaan lahan di daerah jalan lintas sumatera sudah jarang ditemukan gajah yang menyeberangi hingga ke Seulawah Agam.


Dari letak geografis dan melihat keterhubungan habitat, populasi ini diduga masih bergabung secara periodik dengan populasi yang menggunakan kawasan Jantho yang sekarang juga tembus kearah Keumala dan banyak menimbulkan konflik disana.


"Data GPS Collar ini mudah-mudahan dalam dua tahun kedepan akan mengkonfirmasi secara pasti jalur migrasi gajah ini yang sudah terpisah dari kelompok utamanya untuk kemudian membantu pengambilan keputusan dan perencanaan lebih lanjut dalam upaya konservasi gajah Sumatera tersisa," tukas Sapto. (ch/ks)
Bagikan:
KOMENTAR