Trump Prediksi Media "Fake News" Bakal Hancur


Rabu, 01 Agustus 2018 - 19.08 WIB


Ist
WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melontarkan kritikan kepada media massa yang berseberangan dengannya.

Dalam kicauannya di Twitter, Trump memprediksi media yang disebut "Fake News" itu bakal hancur ketika menjabat pada periode kedua.


Dikutip New York Post Selasa (31/7/2018), Trump menulis bahwa saat ini media Fake News itu sudah semakin "gila".


Presiden 72 tahun itu mengklaim menikmati momen ketika media-media tersebut menyengsarakan masyarakat AS.


"Dalam tujuh tahun, sebelum masa jabatan saya berakhir, rating mereka bakal menurun, dan mereka bakal hancur!" kata Trump.


Sejak menjabat pada Januari 2017, Trump menyebut CNN, NBC News, maupun New York Times sebagai Fake News karena reportase mereka dianggap tidak adil.


Sebutan itu kemudian makin meluas dengan Trump menyatakan bahwa media yang dia sebut merupakan "musuh masyarakat".


Pernyataan yang Trump lontarkan di Twitter kemudian disikapi keras penerbit New York Times, Arthur Gregg Sulzberger.


Dia meminta Trump untuk berhenti menggunakan istilah tersebut karena bisa meningkatkan kekerasan terhadap jurnalis maupun media.


Sulzberger menuturkan dalam pertemuannya dengan Trump di Gedung Putih, dia memberi tahu sang presiden bahwa retorika anti-persnya sudah dijadikan alat menindas di negara lain.

Dia menjelaskan selain mengancam nyawa, retorika Trump itu juga merendahkan demokrasi ideal yang dianut AS.


"Selain itu, ucapan tersebut juga mengikis salah satu paham terbaik negara kita. Yakni kebebasan berpendapat dan bermedia massa," ulas Sulzberger.


Sumber: New York Post/Kompas
Bagikan:
KOMENTAR