Ratusan Masyarakat Tanam Pohon Pisang di Jalan Lhoksukon-Lapang


Sabtu, 25 Agustus 2018 - 11.43 WIB


LHOKSUKON - Ratusan masyarakat melakukan aksi penanaman sejumlah pohon pisang di badan jalan yang menghubungkan Kecamatan Lhoksukon dan Kecamatan Lapang, Kabupaten Aceh Utara, Jum'at (24/08) malam sekira pukul 22:00 WIB


Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes masyarakat terhadap Pemerintah Provinsi Aceh khususnya Aceh Utara yang dinilai tidak memperhatikan kondisi kerusakan jalan Lhoksukon - Lapang yang kerusakannya semakin parah.


Masyarakat ramai-ramai menanami pohon pisang tersebut di tempat titik-titik kerusakan terparah seperti di Pusat Kota Ibukota Aceh Utara tepatnya di Jalan Malikussaleh atau berdekatan dengan Mesjid Agung Baiturrahim Lhoksukon dan beberapa titik parah di Desa Pante AB.


Sejumlah personel Kepolisian yang didatangkan dari Polres Aceh Utara dan Polsek Lhoksukon tampak berjaga di lokasi demi mengamankan situasi dari hal-hal yang tidak diinginkan. Kapolsek Lhoksukon, AKP Teguh Yano Budi sempat menjumpai tokoh masyarakat, H. Saifuddin dan Rayuddin untuk diskuci kecil.


Tokoh masyarakat, Rayuddin atau akrab disapa Din Siang Malam, mengatakan bahwa masyarakat merasa 'dizalimi' oleh Pemerintah Aceh khususnya Pemerintah Aceh Utara. Maka sebagai peringatan pertama, kata dia, dilakukan dengan cara menanami pohon pisang di titik parah kerusakan jalan.


"Kami merasa dizalimi Pemerintah Aceh khususya Pemerintah Aceh Utara, kami tidak diperhatikan buktinya jalan didepan Mesjid saja bisa berlubang seperti di sawah. Ini adalah peringatan dengan cara kita menanam pohon pisang karena disitu yang cocok adalah pohon pisang tak cocok untuk lalulintas," tegasnya didampingi H. Saifuddin dan disambut teriakan yel-yel masyarakat.


Disebutkan kerusakan jalan sudah berjalan selama lebih empat tahun, lubang maut bak kubangan kerbau juga tak jarang menelan korban baik itu yang meninggal dan luka-luka. Kejenuhan masyarakat semakin menjadi karena hal itu, akan ada aksi lebih besar lagi jika kali pertama ini tidak teralisasi.


"Kami sudah pernah sampaikan ke Pemerintah tapi hanya ditanggapi dengan janji, janji, dan janji selalu. Sampai kapan mereka berjanji, sudah berapa kali periode tapi tidak terealisasi juga," teriak Din Siang Malam disambut yel-yel masyarakat.


Dirinya juga memberi contoh Kabupaten dan Kota lain di Aceh yang sudah maju, seperti Kota Langsa, Bireuen, dan Aceh Timur. 'Sebutan' selama ini yang menyebutkan Aceh Utara 'Miskin' juga menjadi tanda tanya dikalangan masyarakat.


"Kenapa Aceh Utara miskin? Padahal dana selalu ada, apalagi Pemerintah Aceh. Dana sudah ada sebenarnya, tapi mengapa jalan semacam ini juga tak diperbaiki. Kami ingin seperti Kota Langsa, Bireuen, dan Aceh Timur, kami ingin maju seperti mereka," tukas dia disambut lagi teriakan yel-yel. ***
Bagikan:
KOMENTAR