Pemerintah Aceh Diminta Embargo Produk Zionis


Senin, 04 Juni 2018 - 21.02 WIB


LHOKSEUMAWE - Protes Great Return March di jalur Gaza saat ini telah banyak menelan korban jiwa. Razan Najjar, seorang perawat relawan muda yang berusia 21 tahun harus meregang nyawa menjadi korban kekejaman Zionis Israel yang ke 115 pada Jumat kemarin, Ia adalah korban perempuan kedua yang meninggal setelah seorang pengunjuk rasa remaja perempuan.


Terkait kejahatan perang dari Zionis tersebut, tokoh Pemuda Kota Lhokseumawe, Muhammad Agung Rezky Afonna terut berduka cita dan meminta Pemerintah Aceh embargo produk yang dihasilkan Zionis (Yahudi).


"Saya turut berduka cita atas wafatnya Razan Najjar, Niat baiknya akan membawa kepada kematian Syahid dan Kami meminta Gubernur Irwandi Embargo produk Zionis, itu salah satu bentuk dukungan Aceh untuk kemerdekaan Palestina," kata Agung, Senin (4/6).


Aceh yang digelar sebagai Serambi Mekkah yang memiliki kesamaan dengan Mekkah dan selaku daerah Islam pertama di Indonesia, menurutnya, harus bisa berperan aktif dalam persoalan Palestina dan partisipasi dari Aceh mesti bisa terus disuarakan, baik oleh Pemerintah Aceh maupun rakyatnya dengan cara masing-masing.


"Paling tidak, dengan Irwandi menyuarakan embargo produk zionis dan masyarakat Aceh mengikuti, itu merupakan bentuk komitmen Aceh untuk mendukung kemerdekaan Palestina," jelas pria yang merupakan Pembina HIPMI Kota Lhokseumawe tersebut.


Agung menambahkan, gerakan itu juga merupakan bentuk protes rakyat Aceh tanpa ada kekerasan terhadap Isreal. Bila itu berhasil terlaksana di Aceh dan kemungkinan besar Provinsi lain juga akan berusaha untuk menjauhi produk-produk Zionis seperti di Aceh.


"Aceh memiliki ke khususan seperti UU No.11/2006 serta memiliki karakter khas dalam berjuang, kenapa tidak dimanfaatkan untuk hal yang membantu palestina, sehingga Aceh nantinya menjadi model bagi daerah-daerah lain seperti yang dilakukan para pendahulu. Bukankah Aceh juga pernah merasakan konflik?," pungkasnya penuh harap.(raj)
Bagikan:
KOMENTAR