MUI Sesalkan Kunjungan Yahya Staquf ke Israel


Rabu, 13 Juni 2018 - 22.55 WIB


Yahya Staquf (kiri) bersalaman dengan Presiden Jokowi. Foto: Net
JAKARTA - Sekjen MUI Anwar Abbas menyayangkan kunjungan Yahya Cholil Staquf ke Israel. Anwar menilai Yahya tak memahami sikap pemerintah yang baru saja menangguhkan visa bagi turis Israel sebagai protes atas aksi tentara Israel yang menewaskan lebih dari 120 warga Palestina di jalur Gaza.


“Yang bersangkutan tidak memahami sikap dan jati diri bangsa Indonesia. Dia juga tidak memahami penderitaan rakyat Palestina,” papar Anwar, Selasa (12/6).


Yahya Staquf diundang menjadi pembicara dalam lokakarya berskala internasional yang diprakarsai American Jewish Committee (AJC) di Israel. Namun, menurut Anwar, pidato yang disampaikan Yahya saat kunjungan itu pun lebih mengutamakan kepentingan politik Israel daripada membela rakyat Palestina.


Dalam pidatonya, Yahya menyebut bahwa penderitaan rakyat Palestina juga menjadi kekalutan bangsa Arab dan kegalauan dunia Islam. Yahya yang juga Katib Aam Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) ini menyebut penderitaan Palestina juga menjadi keresahan Israel dan kegamangan dunia barat.


“Kalau didengar secara utuh, ceramahnya lebih banyak mengutamakan kepentingan politik Israel. Lemah sekali pembelaannya terhadap Palestina,” katanya.


Meski diklaim atas nama pribadi, Anwar menilai kunjungan itu tak etis mengingat jabatan Yahya sebagai anggota wantimpres. Ia khawatir kunjungan Yahya akan dimanfaatkan oleh pemerintah Israel untuk menyampaikan aspirasi mereka ke Indonesia.


Anwar menegaskan Yahya perlu meminta maaf secara terbuka karena dianggap telah menyakiti rakyat Indonesia dan tak mengacuhkan sikap politik Indonesia dengan pemerintah Israel. Sementara secara pribadi, Anwar menilai Yahya harus dipecat dari jabatannya sebagai anggota wantimpres.


“Ya dia perlu minta maaf, pemerintah Pak Joko Widodo dan menteri luar negeri selama ini sudah tegas. Tapi dengan dia ‘bermesraan’ di Israel, politik luar negeri pemerintah menjadi terganggu,” tuturnya.


Sumber: Politik Today
Bagikan:
KOMENTAR