BEM Unimal Kutuk Kekerasan Terhadap Muslim Rohingya


Minggu, 03 September 2017 - 00.51 WIB


ACEH UTARA - Myanmar disinyalir sedang melakukan praktik genosida, usaha menghilangkan muslim Rohingya. Kekerasan demi kekerasan terus terjadi di negara mayoritas budha ini.


Demikian dikatakan koordinator internal Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Malikussaleh, Muji Alfurqan, dalam keterangan persnya, Sabtu 2 September 2017.


Menurutnya, bukti-bukti genosida sangat kentara, kelakuan rezim militer Myanmar ini dibiarkan pemerintah Myanmar.


Pihaknya mengajak semua elemen dari pejabat dan masyarakat untuk melepaskan sebentar pikiran dari kemelut sosial-politik domestik Indonesia yang makin semrawut ini.


"Kita layangkan perhatian sejenak ke kaum muslimin Rohingya yang sejak bertahun-tahun ini menghadapi persekusi ala fasisme oleh negara dan geng-geng eskremis Budhis Myanmar," ujarnya.


Dalam hal ini pihaknya juga mengatakan Islam mengutuk kekerasan. Bahkan tidak ada satupun agama dan ideologi di dunia ini yang membenarkan cara-cara kekerasan dalam kehidupan. Umat Islam umumnya ikut merasakan kepedihan yang sangat luar biasa atas peristiwa yang menimpa saudara-saudara seiman yang berada di Myanmar.


Selain itu, Muji juga mengajak dan mengkritik sikap dan langkah pejuang HAM di Indonesia, khususnya Aceh, yang tak terlihat pembelaannya dan perjuangan konkritnya atas warga Muslim Rohingya. 


"Muslim Rohingya kini sedang menjerit dan dibunuh, kemana umat Islam di Indonesia?," Muji mengkritik.


Terakhir, Muji berharap, pemerintah segera mengambil sikap. Ormas Islam di Indonesia khususnya Aceh juga harus mengambil langkah konkrit. "Ini soal kemanusiaan, soal agama dan nyawa manusia buka binatang yang seenaknya dibunuh dan disiksa. Pemerintah dan rakyat Indonesia harus mengecam perilaku tersebut," ungkapnya dengan nada tegas. [Azhar]
Bagikan:
KOMENTAR