Banyak Jamaah nekat bawa air Zamzam di kope


Jumat, 08 September 2017 - 09.17 WIB


Jeddah – Masih banyak jamaah haji Indonesia yang nekat mencoba membawa air zamzam di kopernya. Berbagai cara mereka lakukan, di antaranya membungkus botol bekas air mineral  dengan lakban.


Ada pula yang memasukkan botol air mineral ukuran kecil ke dalam kaleng biskuit. Kaleng ini kemudian dibungkus dengan lakban. Padahal jamaah haji akan menerima lima liter air zamzam di embarkasi saat kedatangan. "Bahkan ada satu koper yang isinya air zamzam semua," kata Kasubag Informasi dan Humas Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Abdul Basirseperti dilansir laman Republika.co.id, Kamis (7/9).


Jamaah haji dilarang memasukkan air zamzam dalam wadah apa pun ke dalam koper yang masuk bagasi. Begitu juga dengan tas yang dibawa ke atas pesawat. "Yang ketahuan saat proses pemindaian X-ray di bandara semuanya diturunkan. Tas dibongkar dan air zamzam dikeluarkan. Di Bandara Jeddah dalam proses pemulangan ini banyak tas jamaah yang ketahuan membawa air zamzam," kata Abdul.


Dia mengingatkan kembali agar jamaah haji yang pulang ke Tanah Air menaati aturan volume bagasi dan barang bawaan dalam penerbangan demi keselamatan penerbangan. Di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah juga banyak tas jinjing jamaah yang dibongkar karena melebihi berat yang ditentukan. Isinya yang kelebihan dikeluarkan dan ditinggal di bandara.


Kepala Daerah Kerja Bandara Arsyad Hidayat mengingatkan koper jamaah harus bersih dari cairan, termasuk air zamzam.  "Kalau ada air zamzam (tas) dibongkar. Petugas maskapai tahu lewat X-ray. Justru ini kami khawatir ketika dibongkar ada barang jamaah yang ikut terbawa," ujarnya.


Sebelumnya Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, persoalan yang kerap muncul dari tahun ke tahun adalah beban bawaan jamaah melebihi volume yang telah ditentukan. "Kalau mau beli oleh-oleh untuk sanak famili jangan lupa memperhitungkan bobot maksimal karena akan disortir petugas penerbangan. Jika berlebihan, maka tidak bisa diangkut. Jangan berlebihan dalam berbelanja, jangan membeli barang yang sudah ada di Tanah Air," ujarnya.


Berat maksimal tas jinjing adalah tujuh kilogram. Sedangkan koper besar maksimal beratnya 32 kilogram. Penimbangan koper dilakukan di hotel pada H-1 keberangkatan. Perusahaan penerbangan hanya akan mengangkut tas tentengan dan koper yang diberikan oleh mereka.


Selama penerbangan, jamaah dilarang membawa cairan melebihi 100 ml dalam tas tentengan, kecuali obat-obatan, membawa benda yang mengandung aerosol, gas, magnet, senjata tajam, mainan yang menggunakan baterai agar baterainya dikeluarkan, memasukkan air zamzam dalam koper (bagasi), dan membawa parfum melebihi 10 buah, masing-masing 100 ml. [KanalAceh.com]




foto  : ilustrasi.net

Bagikan:
KOMENTAR