Warga Pulau Terdepan Aceh Dambakan Sarana Transportasi


Rabu, 23 Agustus 2017 - 10.43 WIB


Singkil – Warga Kecamatan Pulau Banyak Barat, Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, sangat mendambakan kehadiran sarana transportasi laut untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke wilayah kepulauan itu.


Camat Pulau Banyak Barat, Hasbi yang dihubungi di Singkil, Selasa mengatakan, tidak sedikit wisatawan mancanegara yang hendak kawasan wisata itu terkendala sarana transportasi laut.


Ia berkata, sarana transportasi laut yang ada saat ini hanya melayani rute Singkil – Kecamatan Pulau Banyak dan sebaliknya, sedangkan untuk menuju Kecamatan Pulau Banyak Barat, warga dan wisatawan terpaksa harus sewa perahu nelayan.


"Jadi, bagi wisatawan dan warga yang tujuan ke Pulau Tuangku (ibukota Kecamatan Pulau Banyak Barat) terpaksa harus naik perahu lagi dari Pulau Balai (ibukota Kecamatan Pulau Banyak) untuk menuju Pulau Tuangku dan Bangkaru," katanya.


Ia menjelaskan, di sebelah barat pulau sumatera dengan jarak sekitar 26 mil laut lepas Pantai Singkil terdapat 99 pulau besar kecil dan dua kecamatan, yakni Kecamatan Pulau Banyak dan Kecamatan Pulau Banyak Barat.


Kecamatan Pulau Banyak Barat, lanjut dia, merupakan daerah tujuan wisman bertamasya, karena terdapat konservasi penyu hijau dan memiliki potensi wisata yang kaya keindahan alam bawah laut dengan terumbu karang dan ikan berwarna warni.


"Selama ini banyak wisman yang ingin bertamasya ke sini, hanya transportasi belum tersedia. Wisman harus ke Pulau Balai dulu, setelah itu naik perahu nelayan lagi baru ke Pulau Banyak Barat," tuturnya.


Ia berharap, Pemerintah agar mau menyediakan fasilitas transportasi laut khusus untuk melayani masyarakat dan wisman rute Singkil-Kecamatan Pulau Banyak Barat sekaligus membangun bandara untuk kelancaran wisman.


"Tanah untuk bandara sepanjang 1.500 meter dengan lebar 200 meter sudah tersedia di sini. Hanya saja belum dibayar pada masyarakat, karena tidak ada anggaran, padahal harga tanah itu sangat murah dijual warga," tuturnya.


Camat mengaku, persoalan pembebasan lahan untuk bandara tersebut sudah disampaikan kepada Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan beliau menyambut baik dan sudah menampung pembangunannya pada tahun 2018.


"Alhamdulillah, Pak Gubernur sudah menampung pembangunan bandara itu. Mudah-mudahan saja tahun depan sudah dimulai pekerjaannya," demikian Hasbi. (ant/H88).
Bagikan:
KOMENTAR