ACEH UTARA - Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah di SMA Negeri 2 Lhoksukon diduga tidak transparan dan terkesan ditutupi oleh pejabat sekolah. Pasalnya, Kepala Sekolah tidak pernah menyampaikan perihal penggunaan dana BOS tersebut.
Selain tidak transparan, kepsek juga dinilai KKN dalam penerimaan guru honorer di sekolahnya.
Menurut sumber KabarSATU.info menyebutkan, sebagian guru honorer ada yang diberhentikan mengajar dan bahkan ada yang dikurangi jam mengajarnya dengan alasan tidak ada dana untuk honor guru. Ironisnya, kepsek, beber sumber, malah memasukkan anak dan saudara-saudaranya mengajar di sekolah tersebut.
"Di sekolah itu sekarang sudah dijadikan sekolah keluarga pak. Kami minta kepsek dipindah karena tidak peduli dengan nasib kami di sekolah," sebut sumber yang enggan dituliskan namanya kepada KabarSATU.info, Jum'at 25 Agustus 2017.
Sementara itu Kepsek SMA N2 Lhoksukon Erni, S.Pd, yang dikonfirmasi KabarSATU.info melalui sambungan per telepon tidak diangkat, di SMS pun juga tak dijawab. [ZM]