MEDAN – Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara memprediksi kenaikan konsumsi pangan di Idul Adha 2017 naik sekitar lima persen dari hari biasa.
"Kenaikan permintaan bahan pangan di Idul Adha memang selalu lebih rendah dari saat Idul Fitri yang naik 5-10 persen," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Dahler di Medan, Selasa.
"Pada 2017, penyembelihan hewan kurban di Sumut diprediksi naik lima persen.Angka pastinya baru diperoleh usai Idul Adha,"ujarnya.
Menurut dia, yang didampingi Kasubbag Pelayanan Media Biro Humas dan Keprotokolan Setda Provinsi Sumut, Ilona Anggraini, meski permintaan naik, pasokan bahan pangan termasuk hewan yang akan dikurbankan dijamin memadai.
Sementara kebutuhan di periode Januari -Agustus 2017 masih 12.369 ton.
"Jadi stok aman meski ada kenaikan permintaan," katanya.
Dengan pasokan yang memadai, ujar Dahler, harga bahan pangan bisa tidak naik signifikan.
Terkait semakin dekatnya Idul Adha, tim semakin meningkatkan pemantauan dan pengawasan ke hewan yang akan dikurbankam.
Gubernur Sumut HT Erry Nuradi sendiri sudah mengeluarkan surat edaran tentang pemeriksaan hewan kurban itu.
"Surat edaran itu untuk pemerintah kota/kabupaten agar membentuk tim pemeriksaan dan pengawasan hewan kurban,"katanya.
Pemeriksaan hewan kurban dilakukan saat sebelum dan usai dipotong.
Hasil pemeriksaan ke tempat-tempat penjualan hewan kurban harusnya dikeluarkan dengan surat keterangan sudah diperiksa.
"Dengan adanya surat hasil pemeriksaan itu, maka bisa dijamin, hewan kurban yang akan dipotong memang layak konsumsi," ujar Dahler. (H88)