Pemerintah harus Kontrol Harga Gabah


Rabu, 23 Agustus 2017 - 16.59 WIB


ACEH UTARA - Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Aceh Utara, Zarkasyi, SE meminta Pemerintah Aceh Aceh Utara khususnya untuk memantau harga gabah jual gabah kering panen (GKP) milik petani. Selama ini harga gabah anjlok setiap musim panen.


"Petani selama ini jangankan mengharapkan laba, modal saja tidak kembali, ini disebabkan karena  harga gabah anjlok  ketika musim panen tiba. Seharusnsya pemerintah mengontrol harga gabah supaya para petani tidak merugi, Rabu (23/8).


Tambah Zarkasyi, jangan sampai harga gabah dimainkan oleh tengkulak. Selama ini dirinya memprediksi harga gabah dimainkan oleh tengkulak untuk memperoleh keuntungan besar   


Sebutnya, padahal pertanian merupakan sektor unggulan di Provinsi Aceh. Akan tetapi, kondisi petani di provinsi ini masih jauh dari yang diharapkan. Dirinya juga mengharapkan kepada Bulog untuk membeli harga gabah milik petani dengan harga yang sesuai, jangan sampai menzalimi petani.   


"Sekarang ini kita lihat, harga gabah seakan membuat petani terzalimi, jangankan untuk mendapatkan keuntungan yang besar dari pertanian tersebut, para petanipun acap kali tak mampu memenuhi kebutuhan hidup untuk keluarganya sendiri. Sudah bukan hal baru lagi diketahui petani kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka," ujarnya.


Sementara salah seorang petani di Seunuddon, Imran (40) mengatakan, musim panen kali ini harga gabah Rp4.400-4.300/kg, sementara harga gabah sebelum panen mencapai Rp4.500-Rp5000/kg.


"Harga gabah turun setiap kali musim panen tiba. Jangankan untuk mengharapkan keuntungan, hasil panen tidak cukup untuk modal yang sudah dikeluarkan," kata Imran.    


Sementara Kepala Perum Bulog Sub Divisi Regional Lhokseumawe Mulyadi saat dihubungi Analisa belum lama ini mengatakan, harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dan beras sudah ditentukan melakui Inpres no 5 tahun 2015.


 "Memang sudah setiap tahun seperti itu, harga beli Bulog dengan harga yang dibeli pengepul  tidak sama," ujar Mulyadi. [Jem]
Bagikan:
KOMENTAR