Kata HMI Soal Pembubaran HTI


Selasa, 16 Mei 2017 - 11.35 WIB


ACEH UTARA - Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) oleh pemerintah bisa disebut sebagai tanda kekalahan pemerintah yang seharusnya berkuasa dalam mengawal bertumbuhnya nilai-nilai Pancasila di tengah bangsa Indonesia.


Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Lhokseumawe-Aceh Utara, Safwadi, kepada Kabar Satu, Selasa (16/5/2017) mengatakan bahwa hal ini menunjukkan selama belasan tahun pasca reformasi, pemerintah belum mampu mengutamakan ideologi Pancasila di tengah masyarakat. Bagaimanapun dugaan yang disampaikan oleh Pemerintah melalui pernyataan resmi Menkopolhukam, Wiranto bahwa HTI tidak sejalan dengan Pancasila, menurutnya harus dibuktikan melalui jalur hukum. 


Kebijakan ini, katanya, terkesan merupakan tindakan reaktif yang tidak direncanakan dengan matang. Kebijakan yang dilakukan pemerintah bisa menjadi celah untuk melakukan pembungkaman terhadap demokrasi yang sesungguhnya. Setiap warga negara Indonesia seharusnya mempunyai kebebasan untuk mempelajari ideologi apa pun.


"Pembungkaman ini menambah cidera pada kehidupan berdemokrasi di Indonesia," ujar Safwadi.


Sebagai kelompok masyarakat terbesar di Indonesia, tentunya masyarakat Islam ada yang tersakiti dengan pernyataan ini. Jika memang oemerintah serius dalam menegakkan aturan, seharusnya pemerintah mendaftarkan dulu gugatannya baru berbicara, bukan sekedar melakukan "gertakan" di hadapan publik.


Ia menyebut, tindakan ini bukan sebagai tindakan hukum, tetapi sebagai tindakan politis. Apalagi jika tindakan ini tidak dilanjutkan dengan pendekatan hukum juga pendekatan dialog di akar rumput. Dikuatirkan malah akan ada gerakan yang lebih massif yang akan semakin merepotkan pemerintah dan mengganggu kerukunan dan kebersamaan di tengah rakyat Indonesia yang beragam.


Ia menambahkan, soal pembubaran HTI atau pun ormas yang diberi label oleh pemerintah sebagai ormas radikal yang bertentangan dengan Pancasila haruslah terjadi di ruang yuridis formil, bukan opini liar di tengah masyarakat yang bisa berakibat terhadap kecemasan. [SA]
Bagikan:
KOMENTAR