JAKARTA - Indonesia sudah sejak lama terkenal sebagai penghasil rempah-rempah dunia. Namun begitu, sejumlah rempah-rempah rupanya masih bergantung pada impor, seperti cengkeh dan lada.
Mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip Kamis (16/3/2017), impor cengkeh pada Januari-Februari 2017 tercatat sebesar 781 ton dengan nilai US$ 6,12 juta. Impor tersebut paling banyak berasal dari Madagaskar dengan volume 538 ton (US$ 4,2 juta), disusul Komoro sebanyak 194 ton (US$ 1,54 juta), dan Tanzania sebanyak 49 ton (US$ 371 ribu).
Sementara pada periode yang sama tahun 2016, impor cengkeh yang masuk sebesar 224 ton dengan nilai US$ 1,73 juta.
Sementara untuk impor komoditas lada di periode Januari-Februari 2017 yakni 273 ton dengan nilai US$ 1,57 juta. Impor lada terbesar berasal dari Vietnam sebanyak 252 ton dengan nilai US$ 1,37 juta, dan sisanya berasal dari Amerika Serikat, Belanda, dan Korea Selatan. [detik]